Tuesday, August 9, 2016

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi di SMP

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi di SMP



JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami DISINI



KATA PENGANTAR

Lantunansyukursenantiasakitapanjatkankehadirat Allah SWT.Yang telahmelimpahkannikmatdankarunia-Nyakitadapatmembacamakalahini, untukkemudiandikajidalamkehidupansehari-hariparapembaca.SholawatdansalamsemogatetapterlimpahkankepadaRasulullah SAW dankeluarganyasertaparasahabatnya, yang senantiasamemberikanteladanbagikaummuslimlainnya.
BK Pribadimerupakansalahsatumatakuliahwajib yang ada di Program StudiBimbingandanKonseling.Salah satupembahasandidalamnyaadalahtentangLayananBimbingandanKonselingPribadi.Maka kami sajikandalammakalah kami yang berjudul, “ SatuanLayananBimbingandanKonselingPribadi di SMP tentangTindakAsusila”
Penulismengajakpembacauntuklebihmenyadaritentangkeberadaanremajasiswa-siswi SMP yang semakindekatdengantindakasusila yang ada di masyarakat, sehinggadiharapkanpermasalahan – permasalahanterkaitdengantindakasusila, terutama yang dilakukanolehremaja SMP yang selamainimuncul di masyarakattidakterulang.
Akhirnya, setelahmelaluijalan yang panjangdanberliku, kini kami dapatmenyelesaikanpembuatanmakalahini, semogabermanfaatbagikitasemua.DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………. ii
BAB. I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………
  1. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………….. iv
  2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………… 1
  3. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………………………….. 1
BAB. II KAJIAN TEORI…………………………………………………………………………………….. 2
  1. TUGAS PERKEMBANGAN SMP…………………………………………………………….. 2
  2. TINDAKAN ASUSILA SEBAGAI BENTUK KENAKALAN REMAJA…….. 3
  3. FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN REMAJA BERBUAT ASUSILA 4
  4. CARA MENANGANI REMAJA YANG MELAKUKAN TINDAK ASUSILA 4
BAB. III PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………. 5
  1. JUDUL MATERI……………………………………………………………………………………… 6
  2. BIDANG BIMBINGAN……………………………………………………………………………. 7
  3. FUNGSI LAYANAN……………………………………………………………………………….. 7
  4. KOMPONEN PROGRAM………………………………………………………………………… 8
  5. TUJUAN LAYANAN……………………………………………………………………………….. 8
  6. METODE…………………………………………………………………………………………………. 8
  7. SASARAN……………………………………………………………………………………………….. 8
  8. HARI, TANGGAL……………………………………………………………………………………. 10
  9. TEMPAT………………………………………………………………………………………………….. 10
  10. ALOKASI WAKTU………………………………………………………………………………….. 11
  11. ALAT DAN BAHAN………………………………………………………………………………..
  12. DESKRIPSI PROSES………………………………………………………………………………..
  13. RENCANA EVALUASI……………………………………………………………………………
  14. RENCANA TINDAK LANJUT………………………………………………………………….
BAB. V PENUTUP……………………………………………………………………………………………… 14
  1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………
  2. SARAN…………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG MASALAH
Siswa SMP Jadi Tersangka Kasus Sodomi di Riau
Senin, 12 Mei 2014 | 09:57 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com – Polisi menetapkan seorang siswa SMP di Riau sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap anak bawah umur di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
“Kasus ini berdasarkan laporan dari orangtua korban dan kita akhirnya menetapkan pelaku sebagai tersangka,” kata Kepala bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Minggu (11/5/2014) kemarin. Guntur menjelaskan, tersangka berinisial An yang masih berstatus pelajar kelas 3 SMP dan berusia 16 tahun. Sedangkan, korban adalah anak tetangganya yang masih berusia 9 tahun.
Berdasarkan hasil laporan ke polisi, diketahui bahwa korban sudah lama dijadikan pelampiasan nafsu bejat tersangka An. Tersangka mengaku sudah melakukan sodomi kepada korban sejak Januari 2014.
Aksi amoral itu terungkap setelah orangtua korban perubahan sikap anaknya beberapa bulan terakhir.”Setelah ditanya oleh ibunya, akhirnya korban menceritakan apa yang dialaminya dan akhirnya orangtua korban melapor ke Polres Rohil dan tersangka kita amankan,” kata Guntur.
Menurut Guntur, Polres Rohil telah melakukan visum terhadap korban dan menunjukan ada tanda kekerasan seksual ditubuh bocah korban tersebut. “Hasil visum menunjukan ada kerusakan pada anus korban,” kata Guntur.
Dalam keterangannya, tersangka mengaku kerap melakukan sodomi terhadap korban setiap malam Jumat. Tersangka memanfaatkan momen tersebut karena setiap malam Jumat orangtua korban dan orangtua tersangka sering meninggalkan rumah untuk ikut doa bersama (wirid) di lingkungan tempat tinggal mereka.
Sebelumnya, polisi juga mengungkap kasus pelecehan seksual yang menghebohkan di Kota Pekanbaru.Tiga orang saudara kandung menjadi tersangka karena melakukan pencabulan kepada sedikitnya enam anak di bawah umur.
Berdasarkan data Polda Riau, dalam kurun Januari hingga awal Mei 2014 sudah lebih dari 104 bocah jadi korban pelecehan seksual. Sedangkan, jumlah tersangka ada sebanyak 102 orang.(sumber:Kompas.com, Senin, 12 Mei 2014 | 09:57 WIB)
Setiap orang mempunyai tugas perkembangan yang berbeda, tergantung usianya.Remaja pun mempunyai tugas perkembangan, yang menentukan masa dewasanya nanti.Dalam kasus diatas, diperlihatkan bahwa remaja berusia 16 tahun ini dianggap belum mampu menyelesaikan tugas perkembangannya.Selain itu, siswa SMP ini juga mengalami permasalahan pada salah satu tugas perkembangannya.
Pada setiap tugas perkembangan, memang tidak selalu optimal, akan tetapi untuk mencapai tingkat optimal tersebut, perlu diupayakan dan dikendalikan supaya peserta didik tidak menyalahi dan justru berbuat negatif, sebagai bentuk kesalahan dalam tugas perkembangannya.
Ada beberapa faktor yang membuat remaja tersebut berbuat hal demikian. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah ini. Begitupun dengan cara menangani remaja yang melakukan kasus tersebut.
  1. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskaan:
  1. Bagaimana tugas perkembangan SMP?
  2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan remaja berbuat asusila?
  3. Bagaimana menangani remaja yang melakukan penyimpangan asusila?
  4. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah, untuk:
  1. Mengetahui tugas perkembangan SMP
  2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan remaja berbuat asusila
  3. Mengetahui cara menangani remaja yang melakukan tindakan asusila.
BAB II
KAJIAN TEORI

  1. TUGAS PERKEMBANGAN SMP
Tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya.Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku.Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan.
Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) menurut Mamat Supriatna (2010:56)
  1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa
  2. Etika
  3. Mencapai kemandirian emosional
  4. Kematangan intelektual
  5. Berperilaku yang bertanggung jawab
  6. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
  7. Menerima keadaan diri dan pengembangannya
  8. Mencapai kemandirian perilaku ekonomi
  9. Memiliki wawasan persiapan karir
  10. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
  11. TINDAKAN ASUSILA SEBAGAI BENTUK KENAKALAN REMAJA
Remaja dipuncak kemudaan, kecantikan, dan berenergi, mereka, adalah makhluk yang sangat seksual.Mereka telah siap secara fisik, meskipun belum tentu secara emosional, untuk berhubungan seks. Diranah kognitif, penelitian otak terkini menunjukan bahwa kapasitas mereka unutk mengambil keputusan sering kali masih “dalam pertumbuhan” dan, didalam situasi rangsangan yang tinggi, kapasitas itu kemungkinan kurang reliable. Disamping itu, perilaku seksual dikalangan remaja mungkin terjadi didalam konteks – konteks yang beresiko, dialkukan tanpa pertimbangan yang baik, atau benar – benar berbahaya-misalnya, ketiak dibawah penagruh obat atau alkohol, didalam situasi tekanan sebaya dan pasangan yang kuat, dan didalam kelompok diamana ada sexually transmitted infections (STIs) (Tingkat Infeksi yang ditularkan secara seksual) tinggi.
  1. Asusila
Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma atau kaidah kesopanan yang saat ini cenderung banyak terjadi kalangan masyarakat, teruatama remaja.
  1. Sodomi
Sodomi Adalah hubungan seks lewat dubur untuk mendapatkan kepuasan.Perbuatan ini dilakukan terhadap pria maupun wanita dan umumnya terhadap mereka yang dapat dikuasai pelaku secara psikologis.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, menyebutkan:
“Sodomi: sanggama antarmanusia secara oral atau anal, biasanya antar-pria; pencabulan dengan sesama jenis kelamin atau dengan binatang.”
Definisi sodomi menurut situs kamuskesehatan.com, sebagai berikut:
Sodomi juga dikenal sebagai seks anal, adalah penyisipan penis ke dalam anuspasangan, dengan atau tanpa paksaan.”
Sodomiadalah istilah hukumyang digunakan dalam untuk merujuk kepada tindakan seks “tidak alami”, yang bergantung pada yuridiksinya dapat terdiri atas seks oral atau seks anal atau semua bentuk pertemuan organ non-kelamin dengan alat kelamin, baik dilakukan secara heteroseksualhomoseksual, atau antara manusia dan hewan.
  1. Kenakalan remaja
Menurut etiologi kenakalan remaja (juvenile delinquency) berarti suatu penyimpangan tingkah laku yang dilakukan oleh remaja hingga mengganggu ketentraman diri sendiri dan orang lain. Tindakan yang menyimpang yang dilakukan oleh kelompokremaja dan pemuda ini mendatangkan gangguan terhadap ketenangan dan ketertiban hidup di masyarakat. (Drs.Hasan Basri, 2004 :13).
  1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN REMAJA BERBUAT ASUSILA
Pertumbuhan dan perubahan pisik,kejiwaan, sosial dan akal yang di alami oleh anak remaja (puber),di barengi dengan adanya perubahan-perubahan kebutuhan. Kebutuhan –kebutuhan seorang anak yang telah memasuki usia puber(remaja) berbeda dengan kebutuhan-kebutuhanya tatkala ia masih kecil. Loncatan pertumbuhan yang di alami oleh seorang anak pada usia remaja yang menyebabkan munculnya kemiripan antara kebutuhan anak remaja dengan kebutuhan orang dewasa. Salah satu kebutuhan remaja adalah kebutuhan seksual. Kebutuhan ini mencakup,kebutuhan akan pendidikan seks, kebutuhan ini memberikan perhatian kasih sayang kepada lawan jenis, kebutuhan ingin terbebas dari kondisi grogi dan gugup, kebutuhan ingin menjaga kondisi harmonis dengan lawan jenis. (Sayyid Muhammad az-za’balani, 2007: 425)
Pada masa remaja, terjadi bebrbagai gejolak atau kemelut.Gejolak atau kemelut ini terutama berkenaan dengan segi afektif, social, intelektual juga moral.Hal itu terjadi terutama karena adanya perubahan – perubahan baik fisik maupun psikis yang sangat cepat yang mengganggu kestabilan kepribadian anak.
Dalam setiap perbuatan, tentu ada motif atau pun faktor yang menyebabkan seseorang bertindak demikian.Begitupun dengan tindakan asusila ini.Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan remaja bebrbuat asusila.
  1. Kualitas diri pribadi remaja itu sendiri,seperti: perkembangan emosional yang kurang bahkan tidak sehat, mengalami hambatan dalam perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis, ketidakmampuan mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis kelemahan diri dalam mengatasi kegagalan dengan memilih kegiatan alternatif yang keliru dan pengembangan kebiasaan diri yang kurang bahkan tidak sehat didalam kehidupan sehari-hari.
  2. Kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti : rumah dan keluarga dengan situsi yang gersang dari kasih sayang dan pengertian, ekonomi yang tidak mendukung kemauan dan kesempatan belajar dan melakukan rekreasi yang lebih sehat dan berguna bagi perkembangan kepribadian remaja, pergeseran nilai dan moral kesusialaan warga masyarakat, suguhan media massa yang merusak perkembangan moral yang sehat dan kondisi-kondisi setempat yang menyediakan dan merangsang individu remaja kearah perkembangan psikobioseksual yang tidak normatif.
  3. Karena penanaman nilai-nilai agama yang kurang dari keluarga, maupun pemahaman dan pengendalian diri yang kurang.
  4. Pengaruh media massa.
  5. CARA MENANGANI REMAJA YANG MELAKUKAN TINDAKAN ASUSILA
Penyimpangan seksual yang dilakukan oleh siapa saja, jelas merupakan hal yang perlu dipahami dan ditanggulangi dengan sebaik-baiknya.Apalagi kaum remaja sangat diharapkan pengabdiannya kepada masyarakat dan bangsa di masa-masa mendatang. Untuk itu ada beberapa langkah yang harus ditempuh :
  1. Pemahaman permasalahannya
  2. Penanaman informasi agama
  3. Pembiasaan melakukan ibadah yang tepat hingga menumbuhkan kesadaran diri.
  4. Contoh teladan yang sehat
  5. Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dari perangsangan seksual dari alam pergulan sosial yang menyehatkan
  6. Peninjauan kembali media massa dengan segala eksposenya yang berhubungan dengan perangsangan seksual
Diharapkan, dengan langkah – langkah diatas, tindakan asusila, terutama yang dilakukan oleh remaja, dapat diminimalisir, bahkan dicegah sehingga tidak ada korban dan pelaku tindak asusila lagi.
BAB III
PEMBAHASAN

  1. Judul Materi : Mengenal Tindak Asusila
Alasan memilih judul ini      : Dalam tugas perkembangan siswa SMP salah satunya yaitu Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, mencapai kemandirian emosional, penerimaan diri dan pegembangannya. Jika siswa memiliki keimanan dan ketaqwaan pada diri, maka siswa tersebut tidak akan melakukan tindakan asusila karena mereka sudah mengetahui bahwa perilaku tersebut menyalahi nilai-nilai agama. Begitu pula dengan kemandirian emosional pada siswa SMP mulai memasuki masa puber dimana siswa mengalami ketidakstabilan emosi dan dengan rasa ingin tahu yang tinggi, maka siswa sering kali ingin mengetahui hal-hal yang baru yang membuat siswa tersebut akhirnya ikut larut kedalamnya.Dan ketika siswa tersebut telah memahami tugas perkembangan dengan baik yang dilandaskan dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, mencapai kemandirian emosional dan penerimaan diri,maka siswa tersebut mampu mencapai tugas perkembangannya dengan optimal.
  1. Bidang Bimbingan : Pribadi
  2. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
Alasan                                : Fungsi layanan ini pemahaman dan pengembangan karena kelompok kami ingin memberikan pemahaman pada siswa SMP tentang perilaku asusila.
  1. Komponen Program : Layanan Dasar (Informasi)
Alasan                                : Komponen Program kelompok kami layanan dasar informasi karena memberi bantuan untuk seluruh siswa tentang perilaku asusila dan bahayanya melalui kegiatan-kegiatan kelas, yang disajikan dengan sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan dirinya secara optimal. Salah satu tujuan layanan dasar yaitu siswa diharapkan memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya, dan agama).
  1. Tujuan Layanan : 1. siswa mampu mengenal dan memahami tindak
Asusila.
  1. siswa mampu memahami akibat tindak asusila
  2. Metode : Bimbingan klasikal (ceramah, Tanya jawab)
Alasan                                : Metode yang digunakan oleh kelompok kami yaitu bimbingan klasikal karena lebih mudah dalam menyampaikan layanan informasi.
  1. Sasaran : Siswa kelas VIII
Alasan                                : Karena siswa kelas VIII sudah mulai mengenal tindak asusila
  1. Hari, Tanggal : Senin, 9 Juni 2014
Alasan                                : Disesuaikan dengan jadwal sekolah.
  1. Tempat : Ruang Kelas VIIIa
Alasan                                : Karena kami menggunakan bimbingan klasikal maka dari itu kami membutuhkan ruang kelas.
  1. Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Alasan                                : Sesuai jam pelajaran anak SMP
  1. Alat dan Bahan : Mug
Alasan                                : Mug merupakan media yang efektif, praktis dan menarik sehingga dapat menarik perhatian siswa.
  1. Deskripsi Proses
TAHAPKEGIATANESTIMASI WAKTU
Membuka
  1. Pembimbing mengawali kegiatan dengan memberi salam dan mengecek kehadiran siswa
  2. Pembimbing menyampaikan maksud dan tujuan masuk kelas
  3. Pembimbing mengkondisikan kelas agar kondusif dan anak-anak bisa fokus pada materi yang akan disampaikan
5
Penyampaian materi Layanan Bimbingan
  1. Pembimbing memulai kegiatan dengan     menanyakan pada siswa tentang tindak asusila
  2. Pembimbing menyampaikan layanan bagaimana akibat tindak asusila
  3. Pembimbing memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
  4. Pembimbing meminta siswa untuk menyebutkan beberapa akibat tindak asusila
30
Penutup
  1. Pembimbing menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
  2. Memberi salam penutup
10

  1. Rencana Evaluasi : Evaluasi proses pelaksanaan layanan
Alasan                                  : Karena setiap pemberian layanan harus dievaluasi proses pelaksanannya untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kefektifan, pelayanan bimbingan menggunakan metode bimbingan klasikal dengan menggunakan media mug.
  1. Rencana Tindak Lanjut : Memberikanbimbingan kelompok pada siswa yang belum memahami pilihan karirnya kemudiandiberikan konseling individu jika siswa belummemahami pilihan karirnya


BAB IV
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya.
Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) menurut Mamat Supriatna (2010:56)
  1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa
  2. Etika
  3. Mencapai kemandirian emosional
  4. Kematangan intelektual
  5. Berperilaku yang bertanggung jawab
  6. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
  7. Menerima keadaan diri dan pengembangannya
  8. Mencapai kemandirian perilaku ekonomi
  9. Memiliki wawasan persiapan karir
  10. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.

Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma atau kaidah kesopanan yang saat ini cenderung banyak terjadi kalangan masyarakat, teruatama remaja.Sodomi Adalah hubungan seks lewat dubur untuk mendapatkan kepuasan.
Menurut etiologi, kenakalan remaja (juvenile delinquency) berarti suatu penyimpangan tingkah laku yang dilakukan oleh remaja hingga mengganggu ketentraman diri sendiri dan orang lain.Beberapa faktor yang menyebabkan remaja berbuat asusila.
  • Kualitas diri pribadi remaja itu sendiri,seperti: perkembangan emosional yang kurang bahkan tidak sehat, mengalami hambatan dalam perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis, ketidakmampuan mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis kelemahan diri dalam mengatasi kegagalan dengan memilih kegiatan alternatif yang keliru dan pengembangan kebiasaan diri yang kurang bahkan tidak sehat didalam kehidupan sehari-hari.
  • Kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti : rumah dan keluarga dengan situsi yang gersang dari kasih sayang dan pengertian, ekonomi yang tidak mendukung kemauan dan kesempatan belajar dan melakukan rekreasi yang lebih sehat dan berguna bagi perkembangan kepribadian remaja, pergeseran nilai dan moral kesusialaan warga masyarakat, suguhan media massa yang merusak perkembangan moral yang sehat dan kondisi-kondisi setempat yang menyediakan dan merangsang individu remaja kearah perkembangan psikobioseksual yang tidak normatif.
  • Karena penanaman nilai-nilai agama yang kurang dari keluarga, maupun pemahaman dan pengendalian diri yang kurang.
  • Pengaruh media massa.
Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menangani remaja yang telah berbuat asusila :
  1. Pemahaman permasalahannya
  2. Penanaman informasi agama
  3. Pembiasaan melakukan ibadah yang tepat hingga menumbuhkan kesadaran diri.
  4. Contoh teladan yang sehat
  5. Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dari perangsangan seksual dari alam pergulan social yang menyehatkan
  6. Peninjauan kembali media massa dengan segala eksposenya yang berhubungan dengan perangsangan seksual
  7. SARAN
Kita sebagai orang tua hendaknya dapat menciptakan lingkungan yang baik, dalam keluarga. Seingga, anak akan merasa nyaman dalam keluarganya. Lingkungan yang sehat juga dapat menjadikan anak menjadi pribadi yang sehat pula.
Sebagai guru BK, perlu adanya pengawasan kepada peserta didik, serta penanaman nilai dan norma kehidupan , dengan harapan peserta didik dapat terhindar dari perbuatan asusila.

No comments:

Post a Comment