Thursday, November 29, 2012

Pengertian Alat Tes Psikologi CPI

Pengertian Alat Tes Psikologi CPI


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini

California Psychological Inventory yang di singkat dengan (CPI) pertama kali di temukan oleh  Harrison Gough and currently published by Consulting Psychologists Press. Alat tes CPI ini bertujuan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Alat tes psikologi CPI ini Pertama kali muncul tahun 1956 dan buming tahun 1987.

Ada 20 skala yang di test dalam alat test psikologi CPI ini yaitu :
  • Dominance
  • Capacity for Status
  • Sociability
  • Social Presence
  • Self-Acceptance
  • Indipendence
  • Empathy
  • Responsibility
  • Socialization
  • Self-Control
  • Good Impression
  • Communality
  • Sence of Well-Being
  • Tolerance
  • Achievement vs. Conformance
  • Achievement vs. Independence
  • Intellectual Efficiency
  • Psychological-Mindedness
  • Flexibility
  • Femininity-Masculinity

 Pengertian Alat Tes Psikologi CPI

Contoh Makalah Proposal BK

Contoh Makalah Proposal BK


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini

 “Mengatasi Permasalahan Belajar Siswa Kelas IX Semester 2 Melalui Konseling Eklektik Dengan Perilaku Attending di SMP............"
BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
Setiap orang sepakat bahwa pendidikan adalah investasi hidup yang paling berharga. Melalui pendidikanlah upaya mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan berkemampuan tinggi akan dapat dicapai. Sebagaimana diamanatkan dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Salah satu yang tersurat secara implisit dalam penyelenggaraan pendidikan menurut UUSPN yaitu melalui kegiatan bimbingan yang lazim dikenal dengan istilah Bimbingan dan konseling. Keberadaan Bimbingan dan Konseling di sekolah memberikan dampak positif yang amat besar terhadap perkembangan pendidikan dan pribadi siswa, hal ini mengingat banyaknya permasalahan belajar yang dialami siswa.  (Ahmadi, Abu & Supriono,Widodo. 2004 : 16) mengemukakan permasalahan belajar yang dihadapi siswa antara lain:
 1. Siswa mengalami kesulitan dalam mempersiapkan kondisi fisik dan  psikisnya.
 2. Siswa tidak dapat mempersiapkan bahan dan peralatan sekolahnya.
 3. Sarana dan prasarana di perpustakaan kurang menunjang.
 4. Peralatan di laboratorium kurang lengkap, sehingga tidak dapat  memberikan pelayanan yang sesuai dengan pelajaran.
 5. Siswa tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pertanyaan atau  pernyataan dalam proses pembelajaran.
 6. Siswa sering melanggar kedisiplinan kehadiran di sekolah, misalnya sering datang terlambat, sering tidak masuk sekolah, berbicara kotor, /over acting/ ketika belajar.
 7. Malas mencatat mata pelajaran.
 8. Tidak menindak lanjuti proses belajar mengajar.
 9. Tidak bergairah atau termotivasi dalam belajar.
10. Siswa tidak melaksanakan belajar, dan diskusi kelompok.
11. Tidak bergairah dalam melaksanakan tugas atau latihan mata pelajaran.
12. Siswa malas berkonsultasi dengan guru.

Dalam praktiknya penanganan masalah-masalah siswa di atas dalam kerangka bimbingan dan konseling diselesaikan melalui konseling individu maupun konseling kelompok. Berbagai teori dikemukakan oleh para ahli mengenai pendekatan atau teknik yang digunakan oleh konselor ketika proses konseling berlangsung.
Pada dasarnya pendekatan/teknik konseling itu dibagi tiga (Moh. Surya : 1988). yaitu :  teknik konseling direktif, non-direktif dan Eklektif. Teknik  Konseling Eklektif  merupakan penggabungan dua teknik Konseling Direktif dan Non Direktif Peneliti memadukan kebaikan dua teknik konseling tersebut, mengembangkan dan menerapkan dalam praktek sesuai dengan permasalahan belajar siswa dengan berorientasi pada teknik hubungan antara konselor dengan klien yaitu Teknik Eklektif dengan Perilaku Attending, yang dalam hal ini dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Mengatasi Permasalahan Belajar Siswa Kelas IX Semester 2 Melalui Konseling Eklektik Dengan Perilaku Attending di SMP............"
 B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
 1.    Prestasi belajar rendah,
 2.    Kurang minat belajar,
 3.    Pelanggaran tata tertib,
 4. Membolos, sering terlambat, bertengkar, sulit beradaptasi, pemalu, penakut, menyendiri, berbicara kotor, dan berperilaku kasar
 C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
Batasan masalah dalam PTK ini yaitu :
 1. Bagaimanakah pengaruh teknik Konseling Eklektif dengan PerilakuAttending dalam mengatasi permasalahan siswa?
 2. Bagaimanakah pengaruh teknik Konseling Eklektif dengan Perilaku Attending guru selaku konselor dalam peningkatan prestasi siswa
Pemecahan masalah yang dilakukan guru berupa tindakan :
 1. Langkah-langkah konseling dengan Perilaku Attending
 2. Pengentasan permasalahan siswa
 3. Peningkatan hasil prestasi siswa
 4. Mengamati pengaruh konseling Eklektif dengan Perilaku Attending  terhadap gairah belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

 D. Tujuan Penelitian
     1. Tujuan Teoritik
Tujuan teoritik penelitia tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik  konseling Eklektif dengan penbdekatan attending dalam peningkatan semangat belajar, tanggung jawab siswa sebagai pelajar, mengentaskan permasalahan belajar siswa, serta meningkatkan kemampuan guru untuk membimbing siswa.
 2. Tujuan Praktis
     1. Membangkitkan semangat siswa untuk belajar
     2. Mengatasi permasalahan siswa
     3. Meningkatkan partisifasi siswa dalam pembelajaran
     4. Meningkatkan prestasi belajar siswa
     5. Meningkatkan kemampuan guru dalam membimbing siswa

E. Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi Siswa
a.   Membangkitkan semangat, partisifasi, peran siswa dalam belajar
b.   Mengatasi permasalahan pribadi dan teman
c.   Meningkatkan harga diri siswa yang bermasalah/klien
d. Menciptakan suasana aman, mempermudah ekspresi perasaan siswa yang bermasalah/klien dengan bebas
e. Memberikan dampak positif yang amat besar terhadap perkembangan pendidikan dan pribadi siswa; baik melalui konseling individual maupun konseling kelompok yang dilaksanakan di kelas.

 2. Bagi Peneliti
    memberikan pemahaman pengaruh Konseling Eklektif dengan Perilaku Attending terhadap pengentasan permasalahan, juga memberikan sumbangan penyempurnaan praktek karena penelitian tindakan kelas ini  menghasilkan deskripsi dan analisis tentang kegiatan, proses, atau   peristiwa-peristiwa penting dalam bimbingan konseling.

3.   Bagi guru
    menjadi cermin menginstropeksikan diri berkenaan dengan tugas guru dalam membimbing siswa di kelasnya.
 4. Bagi pengambil kebijakan khususnya yang terkait dengan pembelajaran di tingkat SMP
Hasil penelitian tindakan kelas ini memberi sumbangan bagi   perumusan, implementasi dan perubahan kebijakan; sebagai upaya perbaikan sistem bimbingan konseling guna peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan pendidikan di sekolah dasar.

 

  Contoh Makalah Proposal BK

Monday, November 26, 2012

Contoh Judul Proposal PTK Bimbingan dan Konseling

KAMI MEMBUKA JASA ADMINISTRASI BP BK MURAH HUBUNGI KAMI DI 081222940294

MELAYANI DAN MEMUDAHKAN ANDA ;    

SKRIPSI BP/BK KLIK DISINI
PTK BP/BK KLIK DISINI
ADMINISTRASI KLIK
DISINI


Contoh Judul Proposal PTK Bimbingan dan Konseling

Sebenarnya sangat mudah membuat Judul PTk, tinggal lihat situasi yang menarik yang pantas dan memenuhi syarat untuk di jadikan penelitian.

Macam-macam judul PTK Bimbingan dan Konseling
1. MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KONSELING BEHAVIOR
2. TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
3. KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENGGALI MASALAH SISWA
4. HUBUNGAN METODE KONSELING DENGAN HASIL PENYELESAIAN MASALAH SISWA
5. PENERAPAN TEKNIK PUNISH DAN REINFORCEMENT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK SISWA

Contoh Judul Proposal PTK Bimbingan dan Konseling

Sunday, November 25, 2012

Format Laporan Bulanan BK

Format Laporan Bulanan BK


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini


LAPORAN BULANAN BP/BK KLS VII
SMP NEGERI 1 JAYAKARTA
2012-2013

NO
JENIS LAYANAN
KEGIATAN
TERLAKSANA/TDK
HASIL/TINDAK LANJUT




































Jayakarta,      Juni 2012

  Mengetahui,                                    
SMP N 1 ……..                                                          Guru BK


_____________                                                          __________


 

Format Laporan Bulanan BK

 

Contoh Psikologi Kejiwaan

Contoh Psikologi Kejiwaan


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini


Suatu tingkahlaku yang dilakukan seseorang dapat dikatakan baik atau tidak baik, normal atau tidak normal, sehat atau tidak sehat, dan sebagainya sebenarnya sangat ditentukan orientasi seseorang dalam kehidupannya.
Keunikan yang ada pada manusia tidak hanya terlihat dalam tingkah laku yang bisa dianggap normal atau sehat saja, tetapi juga bisa terlihat pada perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang seperti kasus-kasus penyimpangan seksual. kasus-kasus penyimpangan seksual sangat banyak macamnya, dari yang sifatnya mencari kepuasan bila disakiti (Masochisme) sampai mencari kepuasan dengan menyakiti orang lain (Sadisme). Dari jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual pada anak kecil (Pedopilia) sampai dengan jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada nenek-nenek atau kakek-kakek (Gerontopilia).

 Contoh Psikologi Kejiwaan

 

MATERI BK Tahun Pelajaran 2012/2013 KLS IX

MATERI  BK Tahun Pelajaran 2012/2013 KLS IX

DAFTAR MATERI BK KLS 9
Tahun Pelajaran 2012/2013
No Materi Layanan Bidang bimbingan Jenis layanan Kelas
1 Orintasi kelas baru Pribadi, social, belajar Orientasi dan penmpatn/penylurn IX
2 Mengatur waktu Belajar Penguasaan konten IX
3 Malu datang terlambat Belajar Informasi IX
4 Ayo kamu pasti bisa !(Kegigihan) Karir informasi IX
5 Belajar juga ibadah, lho Belajar Penguasaan konten IX
6 Aku bukan ancaman bagimu Sosial Penguasaan konten IX
7 Gaul yang baik Sosial Informasi IX
8 Keuletan dalam bekerja Karir informasi IX
9 Pola hidup sehat secara Fisik dan Psikis Pribadi Informas IX
10 Kenapa harus malu Sosial informasi IX
11 Muptiple kecerdasan, EQ dan SQ Sosial informasi

MATERI  BK Tahun Pelajaran 2012/2013 KLS IX

Pendahuluan Kenakalan Remaja

Pendahuluan Kenakalan Remaja


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini


PENDAHULUAN

·         Latar Belakang
“Remaja adalah genarasi penerus orang tua” istilah ini sering di perbincangkan di berbagai perbincangan media masa ataupun media elektronik. Bahkan ilmu pengetahuan- ilmu pengetahuan modernpun selalu memperbaharui dan mengembangkan teori-teori yang berkaitan dengan remaja.
 Sebagai generasi penerus seharusnya remaja memiliki katangguhan fisik dan psikologis. Namun tidak semua remaja bisa di andalkan sebagai generasi penerus orangtua karena tidak sedikit kasus-kasus kenakalan di alami oleh remaja, terutama mereka yang berada di tahap remaja awal. Tidak sedikit juga prestasi-prestasi diraih oleh remaja. Itulah keunikan remaja,ada yang berprestasi ada juga yang perlu dididik karena kenakalanya.  Kemudian seharusnya siapa yang bertugas dan bertanggungjawab mendidik remaja secara moral, secara akademik, dan secara spiritual?Salah satu pihak yang bertanggungjawab adalah guru atau tenaga pendidik.
Karena tanggungjawab itulah seharusnya tenaga pendidik memahami betul perkembangan remaja baik secara fisik maupun psikisnya. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa pembentukan kematangan fisik dan psikologi remaja di tentukan oleh banyak aspek, diantaranya keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman pergaulan dan sekolah. Nah sekolah inilah yang seharusnya benar-benar menjadi tempat pendidikan ideal bagi remaja.
Dengan demikian dari latar belakang diatas, maka di rasa penting untuk menyusun makalah tentang perkembangan remaja, sebagai bahan refrensi bagi kaum pendidik

·         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah :
·         Apa Definisi Remaja?
·         Bagaimana diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja?
·         Bagaimana diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja?
·         Bagaimana diskripsi kenakalan remaja?

·         Deskripsi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka deskripsi masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah menguraikan dan membahas tentang :
·         Definisi Remaja
·         Diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja
·         Diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja
·         Diskripsi kenakalan remaja


Pendahuluan Kenakalan Remaja

Pendahuluan PTK Layanan Klasikal

Pendahuluan PTK 


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini

"Layanan Klasikal"


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yaitu manusia yang mampu menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan teknologi. Penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan dengan memberikan dan menerapkan ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam sehingga dapat menghadapi masa depan. Dalam hal ini guru mempunyai peranan penting dalam melaksanakan pembinaan terhadap para kader penerus pembangunan.
Sebagaimana yang dikatakan Usman, Uzer ( 1995 : 7 ) tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih bearti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan kepada siswa.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru seringkali dihadapkan dengan berbagai macam masalah, terutamam masalah-masalah yang terkait dengan keberhasilan proses pendidikan. Keberhasilan dalam belajra terlihat dari siswa yang berprestasi. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari peran aktif guru yang mampu memberi motivasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang harmonis, kondusif, menyenangkan dan mampu memberi semangat kepada siswa.
Untuk itu guru sebagai seorang pelajar apabila ingin mencapai tujuan secara efektif dan efisien, maka hendalnya ia harus memperhatikan berbagai faktor seperti : tujuan, bahan, metode, alat dan evaluasi. Sebagaimana yang dikatakan Roestiyah N.K (Dalam Djamarah. Syaiful Bakhri, 2006 : 74 ), guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya dengan metode mengajar.
Menurut Sudjana (1989 : 76) metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Kalaupun kita sepakat bahwa keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh metode yang diterapkan noleh guru, tetapi pemilihan dan penerapan metode yang tepat dalam proses pembelajaran akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
Di lembaga pendidikan terutama sekolah masih banyak guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode konvensional. Metode konvensional merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru, jadi guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan proses belajar termasuk dalam menilai kemajuan siswa. Salah satu contoh dari metode konvensional yaitu metode ceramah. Metode ceramah merupakan sebuah metode mengajar dengan menyampaikan infromasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
BP/BK sebagai salah satu bidang di lembaga pendidikan bertugas memberikan layanan-layanan kepada siswa. Salah satu metode yang tepat yang digunakan dalam proses layanan BK  adalah layanan klasikal.
Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan di SMP N 1 ........Kabupaten .........., untuk kegiatan layanan klasikal  yang dilaksanakan di lingkungan sekitar belum pernah diterapkan. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalah dengan judul “....................................

B. Perumusan Masalah
       Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penulis menyusun beberapa pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimana proses pemberian layanan klasikal oleh guru BK di SMP……

C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
Untuk menggambarkan proses pemberian layanan klasikal oleh guru BK di SMP……


D. Manfaat Penelitian
1.    Bagi siswa, layanan klasikal dapat membantu siswa menyelesaikan masalah.
2. Bagi guru, menambah pengetahuan dalam ketercapaian, mengembangkan kompetensi dasar.
3.  Untuk memperbaiki mutu ;layanan BK.
4. Menambah hasanah penelitian yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi civitas akademik.
 Pendahuluan PTK Layanan Klasikal



Saturday, November 24, 2012

Makalah Kenakalan Remaja

Makalah Kenakalan Remaja


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini




PENDAHULUAN
·         Latar Belakang
“Remaja adalah genarasi penerus orang tua” istilah ini sering di perbincangkan di berbagai perbincangan media masa ataupun media elektronik. Bahkan ilmu pengetahuan- ilmu pengetahuan modernpun selalu memperbaharui dan mengembangkan teori-teori yang berkaitan dengan remaja.
 Sebagai generasi penerus seharusnya remaja memiliki katangguhan fisik dan psikologis. Namun tidak semua remaja bisa di andalkan sebagai generasi penerus orangtua karena tidak sedikit kasus-kasus kenakalan di alami oleh remaja, terutama mereka yang berada di tahap remaja awal. Tidak sedikit juga prestasi-prestasi diraih oleh remaja. Itulah keunikan remaja,ada yang berprestasi ada juga yang perlu dididik karena kenakalanya.  Kemudian seharusnya siapa yang bertugas dan bertanggungjawab mendidik remaja secara moral, secara akademik, dan secara spiritual?Salah satu pihak yang bertanggungjawab adalah guru atau tenaga pendidik.
Karena tanggungjawab itulah seharusnya tenaga pendidik memahami betul perkembangan remaja baik secara fisik maupun psikisnya. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa pembentukan kematangan fisik dan psikologi remaja di tentukan oleh banyak aspek, diantaranya keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman pergaulan dan sekolah. Nah sekolah inilah yang seharusnya benar-benar menjadi tempat pendidikan ideal bagi remaja.
Dengan demikian dari latar belakang diatas, maka di rasa penting untuk menyusun makalah tentang perkembangan remaja, sebagai bahan refrensi bagi kaum pendidik

·         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah :
·         Apa Definisi Remaja?
·         Bagaimana diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja?
·         Bagaimana diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja?
·         Bagaimana diskripsi kenakalan remaja?

·         Deskripsi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka deskripsi masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan remaja” ini adalah menguraikan dan membahas tentang :
·         Definisi Remaja
·         Diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja
·         Diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja
·         Diskripsi kenakalan remaja
PEMBAHASAN
·         Definisi Remaja

Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.

2. Diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja

       Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt.
Growth spurt merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan seksual.

       Pada usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).

       Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup.

       Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % (Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).

       Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13-14 tahun.

       Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan anak-anak.

3. Diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja
a. Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt.

Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
b. Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat.
c. Perkembangan Emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.
4. Diskripsi Kenakalan Remaja
1). Seks Bebas
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum kali ya?
Saat remaja merupakan saat yang paling rentan, kenapa? Ya karna pada saat remaja, emosi kita paling besar. Kita berusaha tampil lebih baik daripada orang lain, kita tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi yang tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.
Remaja di Indonesia cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini saja. Barulah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja.
·         Gambaran seks bebas dikalangan remaja
Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Mungkinkah karena longgarnya control mereka pada mereka? Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi duapuluh persen pada tahun 2000.
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri .
Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini.
·         Penyebab prilaku seks bebas
Remaja memiliki emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka cenderung mencarinya di luar lingkungan keluarga.Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya, cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya.
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah ?Anak Gaul?. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.
Jika saja para orang tua lebih memberikan perhatian pada anak – anaknya maka, anak – anak mereka tidak mungkin terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merusak sang anak. Dari pergaulan bebas ini para remaja mengenal seks bebas, narkoba, dugem, alcohol dan lain- lain. Jadi pada intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas dari peran serta keluarga sekitar.
·         Akibat Perilaku Seks Bebas
Menurut Dr Boyke Dian Nugraha, jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit menular seksual bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan, kasus GO paling banyak terjadi.
Penderita bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit tersebut. Anita menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis, kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil atau sakit pada ujung kemaluan. “Pada pria biasanya menampakan gejala. Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang,” ujarnya.
Bagaimana dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur menjadi tersumbat oleh kuman GO.
Disisi lain, Boyke menambahkan, perilaku seks bebas ini bisa berlanjut hingga menginjak perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121 masalah seks yang masuk ke Klinik Pasutri (pasangan suami istri)pada tahun 2000 lalu, dialami orang-orang yang pernah melakukan hubungan pranikah (pre marital).
Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia 1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan lebih susah diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan ketika janin telah berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa anggota tubuh janin yang tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan kanker bagi sang ibu. Ngeri ga sih?
Jadi sebelum melakukan sesuatu pikir lebih logis, jangan melakukan semua hanya atas nama cinta. Penyesalan akan selalu datang belakangan. Jangan buat masa mudamu hancur karna kenikmatan sesaat.

Bener ga sih kalo rokok itu bisa merusak tubuh kita? Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa masih banyak orang yang gemar merokok. Bagi para remaja merokok adalah hal yang gaul. Kalo kamu ga ngerokok berarti ga gaul. Katanya sih gitu!!!! Bagi kalian para perokok aktif masikah anda bisa berfikir demikian setelah melihat dampak merokok?
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru - parutau serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Menurut informasi yang ada berikut ini adalah perkembangan rokok di dunia. Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Tiga zat utama yang ada pada rokok adalah Nikotin (terdapat pada daun tembakau), karbon monoksida [CO] (terdapat pada asap rokok) CO dapat menyerobot oksigen dalam tubuh sehingga jantung terpaksa bekerja lebih keras, Tar (komponen pada asap rokok) bahan ini dapat berasal dari daun tembakau ataupun dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat pemrosesan. Tar bersifat Karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker.
Selain, berkontribusi merusak keseimbangan alam dengan gas hasil pembakaran tidak sempurnanya yaitu karbon monoksida (CO), mereka juga menularkan berbagai risiko kesehatan terhadap jutaan orang yang tidak bersalah (perokok pasif). Apalagi perokok hanya menghirup 15% asapnya sedangkan 85% dihirup perokok pasif. Hasilnya, diperkirakan seorang perokok aktif dapat membunuh 200 ribu orang perokok pasif dalam satu tahun (WHO, 2007). Jujur aja, saya tidak suka jika ada orang yang merokok didekat saya (maaf bagi para perokok), selain asap yang menyesakan dada asap rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan saya.
Peningkatan harga dan cukai rokok akan memberi manfaat pada ekonomi dan kesehatan (berkurangnya konsumsi rokok). Tapi, fakta membuktikan cukai rokok di Indonesia tergolong rendah. Cukai rokok di Indonesia saat ini hanya 37% sedangkan Jepang (61%), China (40%), India (72%), Thailand (75%), Malaysia (49-57%), Philipina (64-49%), dan Vietnam (45%). Selain rendah, secara konsepsional peruntukkannya pun menyimpang. Cukai rokok Indonesia mengalir ke kas APBN untuk dana pembangunan, bukan untuk mengendalikan barang yang dikenai cukai, yaitu rokok. Hal ini menyimpang dari formula universal bahwa cukai adalah “pajak dosa” (sin tax), sehingga sekian persen dari cukai seharusnya dialokasikan untuk mengendalikan bahaya rokok (earmarking tax).
Banyak oramg yang masa bodo dengan kesehatannya, mereka mengganggap kalo udah waktunya mati ya mati. Tapi anggapan itu bisakah diubah? Bukankah kita diciptakan sebagai manusia diharapkan bisa menjaga semua pemberian Tuhan kepada kita?
 
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Macam-macam Narkoba diantaranya adalah :
·         PUTAUW
Nama lainnya adalah Pe-te ,zat ini ada lah turunan ke lima - ke enam dari Heroin yang dibuat dari bungan yang namanya Opium.Ada dua jenis yaitu jenis Banana dan jenis Snow White yang berbentuk seperti Bedak.
Ciri Pengguna Putauw
Pada tahap awal biasanya pengguna akan terlihat tidak bersemangat ,mata sayu ,pucat ,tidak dapat berkonsentrasi ,hidung sering terasa gatal , mual dan selalu terlihat mengantuk.! Kurus karena nafsu makan berkurang ,emosi sangat labil , sehingga sering marah dan sering pusing atau sakit kepala.
·         SAKAUW
Adalah terhentinya suplai PUTAUW sehingga akan menimbulkan gejala mual-mual , mata dan hidung berair ,tulang dan sendi-sendi terasa ngilu , badan berkeringat tidak wajar dan pemakai terlihat menggigil seperti kedinginan.
·         SHABU - SHABU
Ini adalah nama GAUL dari Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir atau seperti VETSIN (bumbu penyedap makanan).
Ada beberapa jenis antara lain : Chystal ,Coconut ,Gold River.
ciri pengguna shabu - shabu :
Setelah menggunakannya ,pemakai akan terlihat bersemangat, tapi juga cenderung Paranoid (suka curiga) ,terkesan tidak bisa diam, tidak bisa tidur karena cenderung untuk terus beraktivitas ,tapi tetap akan sulit berfikir dengan baik.
·         ECSTASY
Yang satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang populer beredar dimasyarakat adalah : Alladin , Apel , Electric , Butterfly dengan nama Gaul yang bermacam - macam.
Ciri Pengguna Ecstasy:
Setelah memakai pengguna akan menjadi energik tapi mata sayu dan pucat, berkeringat dan tidak bisa diam ,dan susah tidur. Efek Negatif yang dapat timbul adalah kerusakan saraf otak dehidrasi (kurang cairan) ,gangguan lever ,tulang dan gigi keropos , kerusakan saraf mata dan tidak nafsu makan.
·         CANNABIS
Cannabis atau yang dikenal juga dengan nama Tetrahidrocana hidrol ,adalah jenis tanaman yang dikeringkan dengan efek dapat membuat pemakainya menjadi TELER atau FLY.
Ciri Pengguna Cannabis:
Biasanya setelah menggunakan mata akan terlihat sembah atau kantung mata terlihat bengkak ,merah dan berair , terlihat sering bengong ,pendengaran seperti berkurang , sulit berpikir ,perasaan gembira dan selalu tertawa ,tapi juga dapat cepat menjadi marah dan tidak bergairah.

PENUTUP
Banyak aspek yang bisa dikupas jika kita menguak pembahasan tentang remaja, sebab remaja adalah mahluk yang unik. Banyak sisi negatif namun banyak juga sisi positif remaja. Perkembangan remaja sangat di tentukan oleh pendidikan, para tenaga pendidik inilah yang sangat bertanggungjawab atas baik dan tidaknya remaja.
            Perkembangan remaja meliputi perkembangan fisik dan psikologis. Dilihat dari perkembangan fisik Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt. Dilihat dari perkembangan psikologis,  remaja akan mengalami tahap perkembangan intelektual, perkembangan seksual dan perkembangan emosional. Dan mengenai kenakalan remaja sebenarnya banyak sekali kasus yang bisa diangkat namun dalam makalah ini kasus yang diangkat adalah tentang masalah seks bebas, masalah candu rokok dan narkoba.
            Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan dan perkembangan remaja sangat ditentukan oleh pendidikan baik pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan lingkungan. Dalam pendidikan sekolah, tenaga pendidiklah yang berperan penting menentukan baik dan tidaknya remaja.


DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S.D. (1988). Psikologi remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. (1973). Adolescent development. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.
Hurlock, E. B. (1990). Developmental psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-Hill.