Tuesday, August 9, 2016

Contoh Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling

Contoh Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami DISINI


SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING

A.    Nomor                                     : 04
B.     Materi layanan                        : Belajar adalah Ibadah
C.     Jenis layanan                           : Informasi
D.    Fungsi layanan                        : Pemahaman
E.     Bidang bimbingan                   : Karir
F.      Tugas perkembangan              : Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang
  Beriman dan Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
G.    Rumusan kompetensi  :
1.      Memahami pentingnya kaidah - kaidah ajaran agama dalam pengembangan karir
2.      Menyadari pentingnya kaidah - kaidah ajaran agama dalam pengembangan karir
3.      Menjalankan kaidah - kaidah ajaran agama dalam pengarahan diri untuk pengembangan karir
 Karakter siswa yang diharapkan :                       - Patuh/taat
- Disiplin
- Tanggungjawab             
- Berbudi pekerti
H.    Strategi Penyajian       :
1.      Alternatif  :
a.       Klasikal (Ceramah, diskusi, Tanya jawab )
b.      Kelompok ( Permainan, diskusi)
c.       Individual ( Konseling tugas)
d.      Diintegrasikan pada mata pelajaran
2.      Materi                                            : Buku BK kelas VIII hal 11-12
I.       Sasaran Layanan                                 : Siswa/ Siswi kelas VIII
J.       Waktu Pelaksanaan                             : 1x Tatap Muka ( 1x40 menit)
K.    Tempat Pelaksanaan                            : Ruang kelas, Ruang konseling, Tempat terbuka
L.     Sumber Layanan                                 : Buku BK kelas VIII
M.   Penyelenggara Layanan                      : Guru Pembimbing Kelas VIII
N.    Pihak - pihak Yang Diikutsertakan :Guru agama, Guru PKn, Pembina Ekskul Rohis
O.    Alat dan Perlengkapan                        : Papan Tulis, spidol, dan buku sumber
P.      Evaluasi / Penilaian                             : Fokus penilaian diarahkan pada adanya
                                                              Pemahaman Baru (U), berkembangnya 
                                                              perasaan ke arah positif (C), serta rencana
                                                                                      Kegiatan (A)
1.      Proses :
v  Layanan BK
v  Kegiatan Pendukung BK
v  Mekaniamae dan Instrumentasi yang digunakan
v  Pengelolaan dan administrasi Layanan
2.      Hasil :
v  Laiseg        : Adanya pemahaman baru berkembangnya perasaan kearah
                    yang positif ( Setelah Diberikan Layanan )
v  Laijapen    : Adanya pemahaman baru berkembangnya perasaan positif
                    serta rencana kegiatan paling lama 1 bulan.
v  Laijapang  : Adanya pemahaman baru berkembangnya perasaan positif,
                    serta rencana kegiatan dalam jangka waktu 1-3 bulan.
Q.    Tindak Lanjut                         : Memberikan Layanan sesuai kebutuhan siswa
R.     Catatan Khusus                       : Apabila ada hal – hal yang perlu perhatian
                                                  Khusus.






LAPORAN  BIMBINGAN KELOMPOK

A.    UMUM
Penyelenggaraan Bimbingan kelompok dilakukan di kelas X sebanyak empat kali, untuk dua kelompok, masing-masing dua kali pertemuan. Laporan berikut ini merangkum kegiatan untuk kelompok pertama. Pada mulanya para siswa merasa keberatan dengan alasan mereka masing-masing, namun setelah diberikan penjelasan tentang manfaat yang dapat diperoleh bila mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, maka banyak siswa yang setuju, dan mendaftarkan diri sebanyak 8 orang. selanjutnya dibahas rencana kegiatan bimbingan kelompok itu dengan Kepala Sekolah untuk mendapatkan izin penggunaan lokal. Rencana ini disambut dengan baik.
Pada kesempatan pertama pelaksanaan bimbingan kelompok hadir delapan orang siswa yaitu bz, da, as, dr, di, ana, aam, ao. Kegiatan pada hari pertama terselenggara sampai pada kegiatan pengakraban dan suasana peralihan antara tahap pembentukan mebaju tahap kegiatan. Selanjutnya, kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan lagi pada tiga hari berikutnya, untuk menyambung kegiatan pada pertemuan pertama, sampai selesai.
B.     PELAKSANAAN
Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada hari itu dapat dibagi ke dalam empat tahap sebagai berikut:
1.      Tahap Pembentukan (Kegiatan ini dilaksanakan pada hari pertama)
Kegiatan ini merupakan tahap pengenalan, pelibatan diri, atau proses memasukkan diri ke dalam kelompok. Dalam kegiatan ini tempat duduk peserta diatur dengan membentuk sebuah lingkaran, sehingga setiap anggota kelompok dapat melihat satu sama lainnya secara langsung, serta dapat terlibat secara pebah dalam kegiatan kelompok yang akan berlangsung.
Pembimbing Kelompok memulai kegiatan dengan mengucapkan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta pada hari itu sesuai dengan janji yang telah disepakati bersama. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan :
a.       Pengertian Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya. Apa yang dibicarakan itu kesemuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk semua peserta lainnya.
Bimbingan kelompok terlaksana apabila topik yang dibicarakan dalam kelompok adalah topik-topik umum.
b.      Tujuan Bimbingan Kelompok.
Bimbingan kelompok bertujuan agar setiap peserta:
1.      Mampu berbicara di muka orang banyak,
2.      Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan, dan lain sebagainya kepada orang banyak,
3.      Belajar menghargai pendapat orang lain,
4.      Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya,
5.      Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi
6.      Dapat bertenggang rasa
7.      Menjadi akrab satu sama lainnya
8.      Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi kepentingan bersama.
c.       Cara Pelaksanaan
1.      Masing-masing peserta diminta secara bebas dan sukarela berbicara, bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, sikap, saran, serta perasaan yang dirasakannya pada saat itu.
2.      Mendengarkan dengan baik bila peserta lain sedang berbicara
3.      Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kelompok.
d.      Asas-asas yang Perlu Dilaksanakan
1.      Asas kerahasiaan, yaitu semua yang hadir harus menyimpan dan merahasiakan apa saja yang didengar dan dibicarakan dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Para peserta peserta berjanji tidak akan membicarakan hal-hal yang bersifat rahasia di luar kelompok
2.      Asas keterbukaan, yaitu semua peserta bebas dan terbuka mengeluarkan pendapat, ide, saran, dan apa saja yang dirasakannya dan dipikirkannya.
3.      Asas kesukarelaan, yaitu semua peserta dapat menampilkan dirinya secara spontan tanpa di suruh-suruh atau malu-malu atau dipaksa oleh teman atau pembimbing kelompok.
4.      Asas kenormatifan, yaitu semua yang dibicarakan dan yang dilakukan dalam kelompok tidak boleh bertentangan dengan norma-norma dan peraturan yang berlaku.
Setelah seluruh peserta memahami apa yang dijelaskan itu dilaksanakanlah kegiatan pengakraban. Tujuan kegiatan ini adalah agar antarsesama peserta bimbingan kelompok dan pembimbing kelompok dapat berkenalan secara mendalam. Untuk ini setiap peserta memperkenalkan dirinya di hadapan seluruh peserta yang lain. Pembimbing Kelompok mengawali perkenalan dengan menyebutkan nama, alamat sekarang, riwayat pendidikan, status, dan lain sebagainya. Kemudian dilanjutkan oleh peserta satu per satu secara sukarela dan spontan, menyampaikan informasi tentang dirinya masing-masing. Kegiatan perkenalan berakhir setelah semua peserta memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Kegiatan pengakraban dimantapkan dengan permainan. Kegiatan ini dimulai dengan merangkaikan nama panggilan (permainan rangkaian nama). Seluruh peserta, termasuk pembimbing kelompok merangkaikan nama panggilan masing-masing sehingga terbentuk suatu rangkaian nama secara keseluruhan dan dapat menimbulkan suasana yang menarik dan gembira, serta mengakrabkan semua peserta kelompok.
2.      Tahap Peralihan
Dalam tahap ini Pembimbing Kelompok bertugas membawa peserta melewati tahap peralihan. Pembimbing Kelompok memantapkan kembali asas kerahasiaan, asas keterbukaan, asas kesukarelaan, asas kenormatifan. Kemudian Pembimbing Kelompok mengarahkan kegiatan bimbingan kelompok dengan topik bebas yang berupa masalah-masalah umum yang ada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
3.      Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dalam kelompok. Kegiatan kelompok pada tahap ini berjalan dengan baik. Karena kelompok ini membahas mengenai topik bebas, maka setiap anggota secara bebas dan terbuka mengemukakan pikiran mereka. Setiap anggota mengemukakan pikirannya secara bergantian.
Masalah-masalah yang muncul adalah sebagai berikut:
a.       bz  : Malas belajar
b.      da  : Guru kurang menguasai materi
c.       as  : Perilaku murid terhadap guru tidak sopan
d.      dr   : Meningkatkan karakter disiplin siswa
e.       di   : malas belajar.
f.       ana : Ribut di kelas
g.      aam: Terlambat ke sekolah
h.      ao : membolos     

Setelah peserta mengemukakan pendapatnya, maka Pembimbing Kelompok meminta para anggota kelompok memilih masalah yang akan dibicarakan dan dicarikan jalan keluarnya terlebih dahulu. Dengan mengemukakan berbagai pendapat, maka anggota kelompok pada akhirnya menyetujui untuk membicarakan masalah-masalah tersebut berturut-turut mulai dari buku pelajaran yang kurang, ruangan kelas yang kotor, corat-coret di bangku pelajaran, masalah banyaknya siswi yang memakai rok diatas lutut sehingga mengganggu kegiatan belajar-mengajar, masalah menabung.
Untuk masalah yang akan dibicarakan terlebih dahulu diberikan penjelasan dan ulasan yang lebih mendalam dari peserta yang mengajukan masalah tersebut.


Masalah bz
Pembahasan tentang masalah bz dimulai dengan meminta bz mengulangi kembali dan menjelaskan masalah yang telah di usulkan tadi. Kemudian anggota menanyakan hal-hal yang belum jelas, mengeluarkan pendapat dan saran. Peranan Pembimbing Kelompok adalah memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengeluarkan pendapat mereka agar pembicaraan berlangsung lancar, merata, dan menemui sasaran. Akhirnya jalan keluar yang perlu di tempuh sehubungan dengan masalah malas belajar adalah sebagai berikut:
1.      Agar dapat meningkatkan semangat belajar
2.      Agar dapat memahami pentingnya belajar sebagai suatu ibadah

Berhubung dengan terbatasnya waktu, maka hanya satu masalah itulah yang dapat dibahas dan dicarikan jalan keluarnya, yaitu masalah malas belajar.
4.      Tahap Pengakhiran
Pada kegiatan ini perhatian semua anggota kelompok tertuju pada hasil yang dicapai dalam pembahasan masalah yang dicapai. Untuk itu, Pembimbing Kelompok meminta beberapa orang anggota kelompok menyimpulkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan kelompok  hari ini. Juga kesan-kesan masing-masing anggota kelompok di ungkapkan.
Mengingat waktu yang tidak memungkinkan lagi, maka pertemuan diakhiri dan ditutup dengan doa, dan setelah itu bernyanyi bersama “ Gelang Sipaku Gelang” dengan pebah keakraban sambil bersalmanan, dan bahkan ada yang berpelukan.
C.    HASIL
Cukup banyak hal positif yang dapat dipetik dari kegiatan bimbingan kelompok yang dilaporkan ini. Diantaranya, para siswa sudah semakin tahu dan sekaligus mampu memanfaatkan pelayanan bimbingan kelompok . Bukan hanya itu saja, pelaksanaan bimbingan kelompok pada waktu seterusnya bertambah lancar. Hal ini membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok mendapat sambutan positif dari para siswa.
Hasil yang dicapai dari pembahasan masalah pada pertemuan pertama adalah berdasarkan informasi yang diperoleh adalah bahwasannya tidak ada siswa lagi yang kesulitan untuk mendapatkan buku, dimana siswa juga dapat berdiskusi agar tidak ketertinggalan pelajaran.
D.    TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut, Pembimbing Kelompok mengadakan pertemuan kedua dengan kelompok tersebut , yaitu diselenggarakan seminggu kemudian. Acara utamanya adalah melanjutkan pembahasan masalah-masalah yang belum terbahas pada pertemuan pertama.






















Bentuk Layanan                   : Bimbingan Kelompok
Penyelenggara                       : Haris Nasution
Sasaran (Anggota)                : Siswa AMAKN 1 Tanjung Pura
                                                  5 siswi dan 3 siswa
Nama Anggota                      : da, as, dr, di, ana, aam, ao
Pertemuan                             : Pertama
Lingkup Pembicaraan          :
1.      Sifat Topik                  : Topik bebas
2.      Topik yang muncul     : a.malas belajar
: b.pengguna narkoba
: c.guru kurang mengusai materi pelajaran
: d.siswa yang kurang sopan terhadap guru
: e.meningkatkan karakter pendidikan siswa
: f. siswa membolos

3.      Topik yang dibahas     : Malas belajar
Isi Bacaan                              : a. Hal-hal penyebab Malas belajar
                                                  b. Akibat dari Malas belajar
  c. Apa yang harus dilakukan mencegah Malas belajar
Lain-lain                                 : Permainan kelompok yang dilaksanakan “rangkaian nama”
                                                  Dan “Mengapa-Karena”





TAHAP I
PEMBENTUKAN
Pembimbing Kelompok (PK):
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Peserta:
“Walaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh”
PK:
Terima kasih atas kehadiran anak-anak pada pertemuan ini. Kita baru bertemu kali ini, bukan? Mudah-mudahan pertemuan kita ini akan memberikan arti dan manfaat yang besar bagi kita semua, terutama bagi anak-anak yang sedang menempuh pelajaran di sekolah yang kita cintai ini. Bagaimana?
Peserta:
Ya, pak
PK:
Mudah-mudahan apa yang akan kita bicarakan dalam pertemuan kita ini akan berguna bagi kehidupan anak-anak. Untuk itu, marilah kita berdoa agar Allah SWT merahmati pertemuan kita. Kita berdoa sesuai dengan agama kita. Berdoa mulai....”
PK:
Sekarang bapak ingin menjelaskan beberapa tentang pertemuan kita ini. Pertemuan kita ini diberi nama “ bimbingan kelompok”. Apakah anak-anak sudah memahami , apa itu bimbingan kelompok?
Beberapa Peserta:
“Sudah”
PK:
Coba, siapa yang mau menjelaskan.
Ba:
Bimbingan kelompok adalah kegiatan untuk membahas sesuatu permasalahan yang dipimpin oleh pembimbing kelompok.
PK:
Baik, siapa lagi?
dr:
Sama, pak. Pembicaraan yang dipimpin oleh pembimbing kelompok.

PK:
Baiklah semua yang anak-anak katakan benar. Bimbingan kelompok merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlah siswa untuk membahas permasalahan tertentu yang berguna bagi siswa-siswa yang mengikuti kegiatan itu. Kegiatan bimbingan kelompok ini dipimpin oleh Guru Pembimbing. Jadi, ibuk disini sebagai Guru Pembimbing.
bz :
Tujuannya apa, pak?
PK:
Ya, bagus. Seperti sudah ibuk katakan tadi, dalam bimbingan kelompok ini kita membahas suatu permasalahan. Permasalahan ini tentulah permasalahan yang cukup penting, yang menyangkut kepentingan para peserta kelompok. Jadi, yang kita bicarakan nanti adalah sesuatu yang berguna bagi anak-anak semua. Dari pembicaraan itu nanti, anak-anak akan memperoleh berbagai informasi untuk memahami permasalahan yang dibahas itu. Permasalahan itu akan kita lihat berbagai seginya, sebab-sebabnya, tujuannya, hal-hal yang menguntungkan dan yang merugikan, bagaimana sikap kita, dan sebagainya.
ana:
Kita bahas secara mendalam ya pak.
PK:
Benar, kita bahas sedalam-dalamnya. Nah, dalam pembahasan ini anak-anak bapak harapkan aktif. Semuanya berbicara, mengemukakan pendapat, mengajukan usul-usul, dan sebagainya. Dengan aktif seperti itu, anak-anak nantinya akan menjadi pandai mengemukakan pendapat, makin berani berbicara baik dalam kelompok maupun di depan orang banyak, dapat menerima dan menanggapi pendapat orang lain dengan bijaksana.
ama :
Jadi, semua harus bicara, pak?
Pk :
O, iya. Semuanya diminta bicara, memberikan pendapat, kalau perlu menyatakan tidak setuju kepada pendapat yang dilontarkan oleh kawan. Jangan ragu-ragu. Sampaikan saja pendapat itu. Untuk itu, anak-anak harus terbuka, tidak malu-malu ataupun ragu-ragu. Berterus terang, apa adanya. Dalam mengemukakan pendapat itu, anak-anak bersikap suka rela, artinya tidak merasa terpaksa. bapak disini tidak akan memaksa siapapun yang ada dalam kelompok kita ini untuk melakukan sesuatu. Semuanya sukarela. Di samping itu, ada satu hal lain yang perlu kita perhatikan. Yaitu, azas kerahasiaan. Mungkin apa yang akan kita kemukakan nanti ada yang sifatnya rahasia, atau tidak boleh diketahui oleh orang lain. Untuk hal-hal yang rahasia itu, jika nanti memang ada, kita tidak boleh ragu. Kita akan tetap merahasiakannya. Artinya, kita tidak akan membocorkannya ke luar dari kelompok kita ini. Para peserta kelompok ini, termasuk bapak tentu, wajib memegang erat-erat rahasia itu. Bagaimana anak-anak, dapatkah anak-anak memegang rahasia yang mungkin akan dikemukakan nanti?

Peserta :
Dapat pak,,,
Pk :
Anak-anak kita sudah membicarakan banyak hal, tetapi kita belum saling berkenalan. Para siswa mungkin sudah mengenal, tetapi bapak dan para siswa belum. Marilah kita saling berkenalan. Sebab, tidak kenal maka tidak sayang, bukan? Pertama, bapak memperkenalkan diri. Nama bapak, Haris Nst. Pekerjaan sebagai Guru TKJ di SMK ini. Nah, sekian dulu, sekarang siapa memperkenalkan diri?
bz :
Saya pak, nama saya bz. Saya dari Kelas X AP 2
Pk :
 Bagus....Ayo, siapa lagi?
ana:
Nama saya ana pak, kelas X TKJ 1
aam :
Nama saya aam pak, kelas X TKJ 1
as:
Saya as, kelas X PM
di:
Saya wr, kelas X TKJ 2
ao :
Nama saya yu, kelas TKJ 1 2
dr :                                                                    
Nama saya ys, kelas TKJ 2
da
Nama saya da, kelas X AP 2
Pk :
Baik, anak-anakku, kita sudah saling mengenal. Untuk lebih mengakrabkan lagi, lebih-lebih bagi bapak untuk menghafalkan nama kalian semua, kita lakukan permainan “ Rangkaian Nama”.


ao :
Bagaimana caranya pak ?
Pk :
Nama kita dirangkai-rangkaikan. Misalnya dimulai dari siswa di sebelah kanan saya, yaitu yu. yu menyebutkan namanya sendiri. Kemudian yang ke dua bz jadi ana menyebutkan dua nama, yaitu ana dan bz. Sewaktu ana menyebutkan nama bz, ana melihat dan menatap wajah bz. Demikian seterusnya. Ok? Mari, kita merangkai nama, mulai dari bz.

No comments:

Post a Comment