Saturday, August 27, 2016

BIMBINGAN DAN KONSELING BIKIN HIDUP LEBIH BERMAKNA

BIMBINGAN DAN KONSELING  BIKIN HIDUP LEBIH BERMAKNA

JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami DISINI



BAB. I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sosiometri
Pelayanan Bimbingan dan Konseling harus dilakukan oleh orang yang profesional dan secara profesional pula. Agar dalam melaksanakan pelayanan konseling dapat melakukan secara profesional maka ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh konselor, diantaranya bahwa konselor harus mampu memahami kebutuhan dan permasalahan nyata yang dialami oleh individu ( Klien ) yang menjadi sasaran pelayanan konseling.Untukmengungkap data-data yang diperlukan dari klien dapat dilakukan melalui kegiatan pengukuran sebagai upaya untuk menganalisa kebutuhan (need assesment) klien dengan menggunakan alat ukur atau instrumen tertentu. Yang mana kegiatan ini biasa juga disebut Aplikasi Instrumentasi.
Dalam Konseling, kondisi individu, terutama orang-orang yang potensial atau sedang menjadi klien mengandung berbagai hal yang perlu diungkapkan. Ketepatan pemahaman, penyingkapan dan perlakuan konselor terhadap individu ( Klien ) yang dimaksud sangat tergantung pada hasil pengungkapan kondisi diri individu tersebut. Pengungkapan kondisi diri klien dilakukan melalui Aplikasi Instrumentasi, baik melalui instrument tes maupun non tes. Hasil aplikasi instrumentasi ini kemudian ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling dan/atau kegiatan pendukung lainnya. Salah satu jenis instrumen non tes yang harus dikuasai Konselor ( Guru Pembimbing ) adalah Sosiometry, yang akan dikupas secara lebih mendalam dalam makalah ini.
Sociometry merupakan salah satu metode psikologi sosial yang dikembangkan oleh Jacob Levy Moreno, orang pertama yang memperkenalkan istilah sociometry, berawal dari studi sociometry yang dilakukannya dalam jangka waktu yang panjang pada tahun 1932 – 1938 di New York State Training School for Girls in Hudson, New York. Kata sociometry berasal dari bahasa Latin “socius”, yang berarti soial dan “metrum”, yang berarti mengukur. Berdasarkan kata dasar ini, sosiometri digunakan sebagai cara untuk mengukur tingkat antar hubungan individu dalam kelompok. Pengukuran tentang antar hubungan tersebut berguna tidak hanya dalam melakukan assessment terhadap perilaku individu dalam kelompok, tetapi juga untuk melakukan intervensi untuk menghasilkan perubahan positif dan menentukan seberapa luasnya perubahan itu. Dalam kerja kelompok, sosiometri merupakan alat untuk mengukur kekuatan penurunan konflik dan memperbaiki komunikasi, karena sosiometri kelompok membolehkan kelompok untuk melihat dirinya secara objektif dan untuk menganalisis dinamika kelompoknya. Sosiometri ini juga alat yang bagus untuk mengassess (assessing) dinamika dan perkembangan dalam kelompok pencurahan untuk terapi atau pelatihan. Dengan demikian, sosiometri merupakan alat untuk mengukur hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok.
Dalam perkembangan bimbingan konseling sekarang ini, sosiometri digunakan sebagai metode pemahaman individu untuk mengukur interaksi sosial dalam suatu kelompok. Popin Dictionary Home Page (2001) mendefinisikan sosiometri sebagai suatu metode yang digunakan untuk mempelajari hubungan antar pribadi dalam suatu kelompok orang, pengukuran perilaku sosial manusia. Pengertian sosiometri tersebut dapat dijelaskan sebagai:
1. Suatu metode untuk mempelajari hubungan antar pribadi dalam suatu kelompok. Di sini pribadi mempunyai makna sebagai manusia jika ia berada dalam kelompok. Karena dalam kehidupan kelompok ia dapat berhubungan dengan manusia yang lain, makna ke-manusia-annya hanya ada jika ada kelompok manusia.
2. Suatu cara untuk mengukur perilaku sosial manusia, yaitu mengukur bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain dalam kelompoknya, bagiamana ia memandang orang lain dalam kelompoknya, bagaimana ia memilih orang lain sebagai teman dalam kelompoknya, bagaimana kelompok mengembangkan struktur sosial.
B. Fungsi Sosiometri
Mengacu pada pengertian-pengertian di atas, sosiometri dapat diartikan sebagai suatu metode atau teknik untuk memahami individu terutama untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan sosial antar individu (antar pribadi) dalam suatu kelompok, berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok. Preferensi pribadi dinyatakan dalam kesukaan untuk berada bersama dalam melakukan kegiatan tertentu, atau dinyatakan dalam ungkapan perasaan terhadap anggota-anggota kelompok untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. Dengan demikian secara ringkas dapat disebutkan bahwa sosiometri memiliki fungsi :
a. Sebagai alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar terhadap relasi sosial dan status dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan.
b. Sebagai alat untuk memperbaiki hubungan insani (human relation) diantara anggota-anggota kelompok tertentu.
c. Dapat digunakan untuk menentukan kelompok kerja.
d. Dapat digunakan untuk meneliti kemampuan memimpin seorang individu dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.
BAB. II
CARA PENGERJAAN DAN PENGOLAHAN SOSIOMETRI
SERTA IMPLIKASINYA DALAM LAYANAN BK
A. Cara Pengerjaan Sosiometri
Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam penerapan instrumentasi sosiometri adalah sebagai berikut :
a. Siswa diberi daftar isian/angket sosiometri dan diminta untuk menuliskan identitas dirinya.
b. Konselor memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari angket sosiometri, dan menjelaskan petunjuk pengisiannya.
c. Konselor mempersilahkan kepada siswa untuk mengisi angket sosiometri, yaitu dengan cara menuliskan teman yang paling disukai dan yang paling tidak ia sukai disertai alasan-alasannya.
d. Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan dengan jujur, dengan memberikan jaminan kerahasiaan terhadap semua jawabannya
e. Menginformasikan bahwa hasil angket sosiometri ini akan dijadikan acuan dalam memberikan layanan (bantuan) pada siswa.
B. Cara Pengolahan Sosiometri
Pengolahan hasil Instrumen sosiometeri mengacu pada langkah-langkah sebagai berikut :
a. Siapkan tabel sosiometri yang berisikan nama pemilih / penolak dan nama yang dipilih / ditolak dalam satu kelas.
b. Masukkan data yang diperoleh dari angket sosiometri ke dalam tabel tersebut dengan ketentuan angka 1 untuk pilihan pertama ( 1 ) angka 2 untuk pilihan kedus ( 2 ), angka 3 untuk penolakan pertama ( 3 ) dan angka 4 untuk penolakan kedua ( 4 ), sehingga akan tampak skor pilihan dengan rumus jumlah angka 1 ditambah jumlah angka 2 serta skor penolakan dengan rumus jumlah angka 3 ditambah jumlah angka 4..
c. Dari hasil tabulasi tersebut kemudian dianalisis
Analisanya dilakukan melalui analisis sosiometri, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis sosiometri secara kuantitatif adalah analisis indeks. Dalam analisis ini kita menghitung berapakah jumlah indeks setiap individu dalam tiap-tiap kelompok yang dikenai sosiometri. Di dalam analisis indeks ini ada tiga kedudukan individu dalam kelompoknya, yaitu:
1. Status Pemilihan ( Choice Status : cs )
2. Status Penolakan ( Rejection Status : rs )
3. Status Pemilihan penolakan ( Choice and Rejection Status : crs ).
Berdasarkan praktek di lapangan, Susilo Rahardjo (1998) menemukan bahwa ada ketidaksesuaian teori analisis indeks sosiometri dalam segi status pemilihan (cs=choice status), status penolakan (rs=rejection status), dan status pemilihan penolakan (crs=choice and rejection status), karena itu rumus-rumus analisis indeks sosiometri perlu direkonstruksi. Dengan uji komputer, Susilo Rahardjo (1998) menyusun rumus baru; baik untuk indeks pemilihan, penolakan, maupun pemilihan penolakan.
Rumus baru yang digunakan untuk mencari masing-masing status adalah sebagai berikut :
1. Status pemilihan (choice status=cs)
Jumlah pemilih A
cs A =
Nxp
Keterangan :
A = Kode orang yang dicari statusnya dalam kelompok
N = Jumlah orang dalam kelompok
p = banyaknya pilihan setiap orang yang ditentukan dalam angket sosiometri
2. Status penolakan (rejection status=rs)
Jumlah penolak B
rs B = x -1
Nxt
Keterangan :
B = Kode orang yang dicari statusnya dalam kelompok
N = Jumlah orang dalam kelompok
t = banyaknya penolakan setiap orang yang ditentukan dalam angket sosiometri
3. Indeks pemilihan penolakan (choice and rejection status=crs)
Jumlah pemilih C – jumlah penolak C
rs C =
Nxq
Keterangan :
C = Kode orang yang dicari statusnya dalam kelompok
N = Jumlah orang dalam kelompok
q = banyaknya pilihan/penolakan setiap orang yang ditentukan dalam angket sosiometri
d. Dari tabulasi yang ada dituangkan dalam bentuk sosiogram untuk melihat hubungan antar individu dalam kelompok tersebut.
C. Implikasi Analisis Sosiometri dalam Layanan Bimbingan dan Konseling
Pemahaman guru pembimbing terhadap sosialisasi siswa merupakan hal yang penting dalam rangka pemahaman individu. Dengan pemahaman tersebut guru pembimbing dapat mendeskripsikan siswa-siswa yang mengalami masalah sosial, dan yang tidak mengalami masalah sosial. Selanjutnya guru pembimbing dapat melakukan berbagai layanan bimbingan dan konseling yang berfungsi pencegahan timbulnya masalah interaksi sosial, pengatasan masalah interaksi sosial, pemeliharaan dan pengembangan interaksi sosial siswa. Untuk memahami interaksi di antara para siswa, guru dapat menggunakan metode sosiometri.
Sosiometri merupakan teknik untuk meneliti struktur sosial di kelas yang pada hakekatnya untuk meneliti kekohesivan ( kepaduan, kekompakan ) kelompok, atau dengan kata lain meneliti seberapa jauh keterpaduan suatu kelompok, apakah suatu kelompok padu ataukah terpecah/terbelah. Beck (1951) menyatakan, ada tiga dasar padunya kelompok, yaitu daya tarik pribadi (personal attraction), kinerja dalam menyelesaikan tugas ( performance of a task ), menjaga prestise atau gengsi kelompok ( group prestige ).
Pemahaman guru pembimbing terhadap interaksi sosial siswa asuhnya mempunyai implikasi dalam berbagai layanan dan/atau kegiatan bimbingan konseling. Pemahaman individu merupakan starting point dalam layanan dan/atau kegiatan bimbingan. Maksudnya berbagai layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling semestinya dimulai dengan pemahaman individu oleh klien dan guru pemibimbing. Pemahaman diri yang dilakukan oleh klien adalah agar klien dapat memahami dirinya ( kelebihan dan kekurangannya ), memahami masalahnya, dan memahami bahwa keputusan akhir dalam memecahkan masalahnya menjadi tanggungjawabnya. Sedangkan pemahaman yang dilakukan oleh guru pembimbing adalah agar guru pembimbing mengenal dan memahami tentang diri klien, latar belakangnya, masalah yang dihadapi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi lingkungannya.
Secara khusus, penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi Sosiometri yang telah dilaksanakan, implikasinya dalam layanan konseling dapat dijelaskan sebagai berikut :
Hasil analisis sosiogram akan membantu konselor dalam memahami hubungan sosial dan hubungan individu yang berlangsung dalam suatu kelompok. Dari hasil tersebut akan tampak individu-individu yang memerlukan bantuan layanan konseling secara perorangan maupun kelompok. Setalah hasil angket sosiometri dianalisa akan tampaklah gambaran hubungan sosial dalam kelompok siswa, yaitu siswa-siswa yang memiliki hubungan sosial yang tinggi dengan melihat skore pemilihan dan juga akan tampak siswa-siswa yang memiliki hubungan social rendah atau terisolir. Dari gambaran ini konselor sekolah dapat merencanakan layanan-layanan apa yang tepat bagi mereka. Terutama untuk siswa-siswa yang memiliki hubungan sosial rendah atau terisolir, konselor harus memberikan perhatian lebih dari siswa yang lain. Dari analisa angket sosiometri tersebut dapat ditentukan prioritas siswa yang perlu mendapatkan layanan konseling, yaitu terutama untuk siswa yang memperoleh skore penolakan kategori tinggi
BAB. III
ANALISIS SOSIOMETRI DENGAN SISTEM KOMPUTER
Teknologi dalam bimbingan dan konseling sekarang ini makin dirasakan manfaatnya untuk menunjang pelayanan yang diberikan konselor kepada klien. Teknologi dalam arti kata instrumentasi bimbingan dan konseling perlu dipahami, dikembangkan dan digunakan untuk mencapai manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan klien. Sosiometri sebagai salah satu instrumen non-tes mempunyai implikasi bagi pelayanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu pemahaman, pengembangan, dan praktek sosiometri secara intens oleh setiap konselor, diharapkan memberikan dampak positif kepada klien. Dalam pengolahan hasil angket sosiometri konselor sering mengalami kesulitan, bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu hal ini mungkin menjadi sulit untuk dilakukan. Padahal bila konselor memiliki kemampuan mengoperasikan komputer kini sudah ada software yang dapat digunakan untuk mengolah hasil angket sosiometri , dengan menggunakan software ini analisis hasil angket sosiometri relatif lebih mudah untuk dilakukan dan lebih mempercepat proses.
Software sosiometri dan sosiogram ini penulis buat dalam rangka untuk memudahkan konselor sekolah menganalisa data tentang jaringan hubungan sosial antar individu ( antar pribadi siswa ) dalam suatu kelompok. Software sosiometri dan sosiogram ini kami buat melalui dua paduan program yaitu Microsoft Excel untuk analisa indeks, grafik, dan lain-lain serta Microsoft Accses yang kami temukan dalam web Internet Konseling Indonesia untuk pembuatan sosiogram.
Agar software ini bisa dipakai maka ikutilah beberapa petunjuk di bawah ini :
1. Install dulu software sosiogram ke dalam PC atau laptop anda, langkahnya :
CARA 1 :
a. Klik folder BOX 2 ( SOSIOGRAM ), klik SOSIOGRAM INST, pilih dan klik 2x file Setup ( icon / gambar komputer )
b. Muncul kotak dialog Sociogram Setup.( Welcome to the sociogram installation program ), klik OK
c. Muncul kotak dialog Sosiogram Setup. ( Begin the installation by clicking the button below ). Klik Kotak bergambar Komputer
d. Lalu muncul kotak dialog Sosiogram – ( Choose program group ) Klik Continue
e. Muncul kotak dialog Version conflict, klik Yes, Klik Yes. Lalu terjadi proses menginstall
f. Terakhir muncul kotak dialog Sosiogram Setup ( Sociogram Setup was completed succesfully ). Klik OK
CARA 2 :
a. Klik folder BOX 2 ( SOSIOGRAM ), pilih dan klik 2X SOSIOGRAM SETUP ( Gambar kotak warna merah, biru dan hiaju terikat ), lalu muncul kotak dialog SOSIOGRAM SETUP.Zip.winRAR
b. Pilih dan klik 2X setup.exe
c. Lalu muncul kotak dialog Sociogram Setup.( Welcome to the sociogram installation program ), klik OK
d. Muncul kotak dialog Sosiogram Setup. ( Begin the installation by clicking the button below ). Klik Kotak bergambar Komputer
e. Lalu muncul kotak dialog Sosiogram – ( Choose program group ), Klik Continue
f. Muncul kotak dialog Version conflict, klik Yes, Klik Yes. Lalu terjadi proses menginstall
g. Terakhir muncul kotak dialog Sosiogram Setup ( Sociogram Setup was completed succesfully ). Klik OK
h. Keluar / Exit dari kotak dialog Sosiogram Setup. Zip win RAR.
2. Cek dulu apakah Program Sosiogram sudah terinstall di Komputer / Laptop anda ?
Sebagai bukti bahwa Software Sosiogram telah terinstall ke PC atau Laptop anda, maka anda bisa :
– Mengeceknya di windows explore Drive C: pada folder Program File, temukan folder sociogrm
– Atau klik Start, sorot All Program lalu cari Program Sociogram.
Akan terlihat seperti gambar sbb :
Kalau Program Sociogram sudah ada di komputer / Laptop anda, berarti anda telah sikses menginstall program sociogram dan selanjutnya Program siap digunakan.
3. Selanjutnya kita bisa menggunakan Program Aplikasi Sosiometri ini.
Klik Folder BOX 1 ( SOSIOMETRI ), pilih nama file APLIKASI SOSIOMETRI ( MASTER ), Lalu muncul Menu Utama yang memuat tampilan seluruh isi dari file ini. Untuk memudahkan pengoperasian, File ini kami susun dalam 12 ( Dua Belas Sheet ), yang masing – masing sheet bisa di akses melalui HALAMAN MUKA / MENU, cukup dengan meng “KLIK” kotak Link halaman yang akan dibuka. Berikut kami jelaskan masing – masing Sheet / halaman yang ada di file ini :
MENU
Halaman ini berisi daftar isi dari seluruh file yang ada. Apabila Bapak / Ibu ingin menuju ke halaman tertentu, cukup meng “KLIK” pada kotak pilihan.
PETUNJUK OPERASIONAL
Bagian ini memuat petunjuk umum penggunaan alat ini. Apabila Bpk / Ibu mengalami kesulitan Dalam penggunaan alat ini, barangkali lewat bagian ini Bpk / Ibu bisa mendapatkan petunjuk pengoperasian alat ini.
ANGKET SOSIOMETRI
Berisi contoh angket sosiometri, bisa langsung dicetak / print dengan terlebih dahulu mengedit bagian-bagian yang perlu diganti.
TABULASI
Bagian ini merupakan bagian inti pertama pekerjaan yang harus Bapak / Ibu laksanakan. Dinamakan bagian inti pertama karena hanya dibagian ini pertama anda bekerja memasukkan data dan selebihnya data pada bagian yang lain akan terisi / terproses dengan sendirinya.
Setelah angket sosiometri diisi saswa, Bapak / Ibu bisa langsung memasukkan datanya ke sheet tabulasi ini.
– Ketikan nama-nama siswa satu kelas yang akan dianalisa, akhiri setiap pengetikan nama dengan tanda , ( koma ). Untuk mempercepat proses kerja, Bapak / Ibu bisa mengcopy daftar nama dari file lain, dan jangan lupa setiap akhir nama diberi tanda , ( koma )
– Ketik satu persatu hasil angket sosiometri dengan kode : Pilihan Pertama dengan kode angka 1, Pilihan Kedua dengan kode angka 2, Penolakan Pertama dengan kode angka 3 dan Penolakan Kedua dengan kode angka 4
INDEKS PEMILIHAN
Memuat indeks status pemilihan ( Choice Status / CS ) yang secara otomatis akan terisi bila data sudah dima-sukkan ke Tabulasi. Demikian juga grafiknya yang terletak di sebelah kanannya, akan muncul sendiri. Dari tabel dan grafik yang muncul, anda bisa menafsirkan / melihat siswa – siswa yang memperoleh indeks CS dalam kategori tinggi, yang bisa diterjemahkan bahwa siswa – siswa tersebut tergolong favirit di kelompok / kelasnya.
Anda juga bisa melihat peringkat / ranking siswa yang memperoleh indeks CS tinggi. Karena sheet ini terprotek untuk melindungi terhapusnya rumus – rumus paten, maka terlebih dahulu anda harus membuka proteknya, caranya :
– Munculkan Toolbars Proteksion, klik Unprotect Sheet, pada kotak Pasword ketik SOSIO
– Protect sudah terbuka, klik tanda panah filter pada kotak SCORE, lalu klik pilihan yang dikehendaki.
– Misalnya anda mau melihat 10 siswa teratas atau yang memiliki indeks tinggi, anda bisa memilih ( Top 10 ), untuk mengembalikan ke bentuk semula pilih All.
– Kalau sudah selesai sebaiknya sheet / lembar kerjanya diprotect lagi, klik toolbars protect sheet, lalu isi pasword yang sama ketika anda membuka, yaitu SOSIO.
INDEKS PENOLAKAN
Memuat indeks status penolakan ( Rejektion Status / RS ) yang secara otomatis akan terisi bila data sudah dimasukkan ke Tabulasi. Demikian juga grafiknya yang terletak di sebelah kanannya, akan muncul sendiri. Dari tabel dan grafik yang muncul, anda bisa menafsirkan / melihat siswa – siswa yang memperoleh indeks RS dalam kategori tinggi, yang bisa diterjemahkan bahwa siswa – siswa tersebut tergolong dibenci atau terisolir di kelompok / kelasnya. Anda juga bisa melihat peringkat / ranking siswa yang memperoleh indeks RS tinggi. Lakukan langkah yang sama seperti pada INDEKS PEMILIHAN
INDEKS PEMILIHAN DAN PENOLAKAN ( CRS )
Memuat indeks status pemilihan danpenolakan ( CRS ) yang secara otomatis akan terisi bila data sudah dimasukkan ke Tabulasi. Demikian juga grafiknya yang terletak di sebelah kanannya, akan muncul sendiri. Anda juga bisa melihat peringkat / ranking siswa yang memperoleh indeks CRS tinggi. Lakukan – langkah yang sama seperti pada INDEKS PEMILIHAN
KARTU SOSIOMETRI
Berisi contoh kartu sosiometri, bapak / ibu bisa mengetahui profil masing-masing siswa dengan cara mengetik nomor absen siswa yang ingin diketahui profilnya.
PINTU SOSIOGRAM
Pada bagian ini merupakan pekerjaan utama kedua anda, karena di bagian ini anda harus memproses data untuk membuat sosiogram.
Anda tinggal mengklik kotak KE SOSIOGRAM, ada 2 ( dua pilihan ) pintu masuk ke Sosiogram ini, yaitu :
A. KE SOSIOGRAM LINK 1 : Ini artinya sosiogram yang anda kerjakan akan tersambung di link sosiogram yang terdapat di folder BOX 2 ( SOSIOMETRI ) di flash atau drive data anda. Hasil proses pengerjaan sosiogram akan tersimpan di folder atau drive tersebut, sehingga nantinya hasil kerja bisa dibuka di komputer manapun yang sudah terinstall program sosiogram ini tentunya
AGAR LINK 1 INI BERFUNGSI, PINDAHKAN DULU SEMUAI ISI FILE DI CD INI KE PC / LAPTOP / FLSH DISK ANDA. SEBAB KALAU TIDAK AKAN ERROR, KARENA DATA DI CD BERSIFAT READ ONLY
Cara memindahkan :
– Klik kanan folder AI SOSIOMETRI, Sorot Send To , lalu klik My Document atau flash anda.
Apabila saat anda menggunakan LINK 1 ini mengalami Error, lakukan langkah – langkah berikut :
– Letakkan Kursor di kotak KE SOSIOGRAM LINK 1
– Klik menu Insert, klik hyperlink
– Muncul kotak dialog insert hypelink, Isi kotak Look In dg cara : Klik AI SOSIOMETRI, Klik 2x Folder BOX 2 ( SOSIOGRAM ), Klik 2x folder SOSIOGRAM LINK, sorot file sosiogram yang bergambar , lalu Klik OK.
– Set Ulang bentuk Tulisan ( Font ) KE SOSIOGRAM LINK 1 sesuai selera anda.
B. KE SOSIOGRAM LINK 2 : Ini artinya sosiogram yang anda kerjakan akan tersambung di link sosiogram yang terdapat di drive C : folder Program File di komputer / laptop anda. Hasil proses pengerjaan sosiogram hanya akan tersimpan di komputer / laptop anda, sehingga nantinya hasil kerja hanya bisa dibuka di komputer atau laptop anda dan tidak bisa dibuka di komputer lain karena tidak tersimpan di flash disk anda.
Pilih dan KLIK LINK yang anda kehendaki, lalu muncul kotak dialog opening file Sosiogram, klik OK nanti akan muncul Stratform Sosiogram, Klik File lalu muncul kotak dialog berikut :
Ada 3 pilihan menu : – New Project : untuk membuat sosiogram baru
– Load existing project : untuk membuka sosiogram yang sudah pernah dibuat
– Exit : untuk keluar
Kalu anda membuat sosiogram baru, pilih New Project, nanti akan muncul kotak dialog sbb :
Isi kotak dialog dengan contoh isian sbb :
 Criterion : Data soiometri pemilihan teman 1 kelas ATAU Data sosiometri penolakan teman 1 kelas
 Criterion Type :
– Pilih Positive : Untuk sosiometri pemilihan teman
– Pilih Negative : Untuk sosiometri penolakan teman
– Pilih Both : Untuk sosiometri pemilihan dan penolakan teman
 Reference Name : diisi nama kelas ( misal Kelas 9 A ) Atau kalau kita mau membuat secara terpisah antara pemilihan dan Penolakan, maka Reference Name diisi misal : Pemilihan Kelas 9A. atau Penolakan Kelas 9 A.
 Group Size : diisi jumlah siswa dalam 1 kelas / kelompok ( misal 40 )
 Maximum Number of Choice Allowed ( 1 – 10 ) : diisi jumlah pilihan / penolakan ( misal 2 )
Lalu klik OK, nanti akan muncul daftar isian sbb :
Isikan pada kotak data pilihan persiswa dengan mengetikkan nomor absen siswa yang dipilih/ditolak. Untuk memudahkan kerja anda, sebaiknya data yang sudah anda kerjakan di sheet TABULASI Dicetak / diprint terlebih dahulu.
Setelah terketik semua, anda harus menyimpan terlebih dahulu, Klik File , pilih Save Data, muncul kotak dialog, lalu klik OK
Selanjutnya anda bisa menampilkan Sosiogramnya, Klik Plot Sosiogram, muncul beberapa pilihan bentuk sosiogram ( Circle, Random, Square dan Target )
Kalau anda memilih bentuk Circle maka tampilannya sbb :
Anda bisa langsung mencetak Sosiogram yang sudah jadi tersebut. Karena di Sosiogram yang sudah jadi tersebut tidak muncul topik atau nama sosiogram, maka terlebih dahulu anda harus mencetak / membuat Label Sosiogram dulu. Hasil print out label sosiogram tadi lalu digunakan lagi untuk mencetak / print sosiogram. Contoh Label Sosiogram bisa anda lihat pada file LABEL SOSIOGRAM di CD ini.
ANALISA HASIL
Memuat kesimpulan hasil pengolahan data sosiometri. Untuk mengisi ini anda bias melihat grafik indeks atau dengan cara meranking / filter tabel indeks pemilihan ( CS ) maupun indeks penolakan ( RS ). Block dan copy nama siswa yang memperoleh indeks CS dan RS dalam kategori tinggi. Dan pastekan di sheet Analisa Hasil ini.
SATKUNG
Berisi Satuan Pendukung dari Aplikasi Instrumentasi Sosiometri ini. Anda bisa merubah bagian-bagian yang dipandang perlu
DATA PENYUSUN
Berisi keterangan data diri penyusun, anda bisa menyampaikan kritik dan saran terhadap kekurangan – kekurang yang terdapat dalam Aplikasi Sosiometri ini.
BAB. IV
PENUTUP
Kemajuan teknologi menjadi tantangan di masa depan bagi konselor dalam menjalankan amanah profesi. Kondisi ini nyata memberi dampak pada lingkungan kerja konselor, untuk itu bukan suatu tindakan yang bijak jika konselor menghindari keadaan ini. Apabila konselor memiliki kemampuan di bidang teknologi komputer ini menjadi sebuah nilai tambah positif. Namun kemampuan yang dimiliki diharapkan tidak hanya sekedar pengetahuan kognitif konselor saja tetapi disertai dengan sikap positif terhadap kemampuan yang dimilikinya. Apabila profesi konselor ingin setara dengan profesi lain misalnya dokter; dalam prakteknya dokter pun sangat dekat dengan peralatan berteknologi canggih, maka setidaknya konselor juga akrab dengan teknologi canggih dalam prakteknya kalau ingin profesinya setara dengan dokter.
Konselor sangat perlu untuk terus menambah pengetahuan dan keterampilan secara personal untuk kepentingan praktek profesinya. Kenyataannya saat ini masih banyak konselor yang belum mahir dalam menguasai perangkat komputer, ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjawab kenyataan dilapangan.
Dalam kegiatan analisis instrumentasi, hendaknya sedini mungkin konselor mulai menggunakan komputer sebagai upaya profesionalitas kerja konselor, misalnya dalam analisis data pada angket sosiometri sebagaimana dibahas pada makalah ini. Sistem analisis sosiometri yang penulis susun ini belumlah sempurna, kalau konselor yang lain mau lebih aktif menekuni system computer, bukannya tidak mungkin bisa menyusun / mengkreasi lebih baik dari apa yang penulis susun ini. Untuk itu kritik, saran dan masukan sangat penulis harapkan dari para pemerhati semua.
DAFTAR PUSTAKA
Corey, G. 1991. Theory and practice of counseling and psychoteraphy. California: Brooks/Cole Publishing Company.
General information about sociometry: Sociometry. http://www.asgp.org/soc2.htm (15 Des. 2001).
Hale, Ann E. (1985) Conducting Clinical Sociometric Explorations: A Manual . Roanoke, Virginia: Royal Publishing Company.
Hoffman, Chris, Wilcox, L., Gomez, E. & Hollander, C. (1992). Sociometric Applications in a Corporate Environment, Journal of Group Psychotherapy, Psychodrama & Sociometry, 45 , 3-16.
Hollander, Carl E. (1978) An Introduction to Sociogram Construction. Denver, Colorado: Snow Lion Press, Inc. Available at the Colorado Psychodrama Center, 350 South Garfield, Denver CO, 303-322-8000.Hoffman, C. 2001. Introduction to sociometry. Sociometry. http://www.hoopandtree.org /sociometry. htm (15 Des. 2001).
Mastur, Drs. ( 2009 ) : Laporan Program Dan Praktik Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling. FIP , BK / PPK Universitas Negeri Semarang.
Moreno, Jacob Levy (1934, Revised edition 1953). Who Shall Survive? Beacon, NY: Beacon House.
Moreno, Jacob Levy (1960). The Sociometry Reader . Glencoe, Illinois: The Free Press.
Northway, Mary L. (1967). A Primer of Sociometry . Toronto: University of Toronto Press.Popin Dictionary Home Page. 2001. Sociometric technics. http://www.popin.org/~undpterm/files/data/eng02028.htm (15 Dec. 2002).
Popin Dictionary Home Page. 2001. Sociometric technics. http://www.popin.org/~undpterm/files/data/eng02028.htm(15 Dec. 2002).
Quantative methods in public administation: Sociometry and network analysis.http://www2.chass.nscu.edu/garson/pa765/sociometry.htm. (15 Dec. 2001)
Rahardjo, S. 2005. Analisis Sosiometri (Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling). Makalah disajikan dalam Workshop Konvensi Nasional XIV dan Kongres Nasional X Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) di Semarang: 13 s.d. 16 April 2005
Sociometry Basic. http://www.thesociometry.com/sociometry.html #sociometry. (15 Dec. 2001).
Susanto, Eko. S.Pd. Pengolahan Sosiometri dengan Aplikasi Komputer. Makalah disajikan dalam Kongres Nasional XI Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) di Surabaya: 15 s.d. 17 Nopember 2009

No comments:

Post a Comment