Monday, October 17, 2016

CONTOH PROPOSAL PTK MATEMATIKA

CONTOH PROPOSAL PTK MATEMATIKA


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami DISINI


BAB I
PENDAHULUAN

  1. A.    Latar Belakang
Proses belajar mengajar pada intinya tertumpu pada suatu persoalan yaitu bagaimana guru melibatkan siswa agar terjadi proses belajar yang efektif untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan . Hal ini menuntut guru untuk lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan  kepada siswa .
Pada proses pembelajaran matematika selama ini, yang kita ketahui umumnya guru lebih mendominasi proses pembelajaran. Hal ini  terbukti dengan banyaknya guru matematika yang  menyampaikan materi menggunakan metode ceramah untuk berbagai materi dimana siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sesuai contoh soal yang diberikan sang guru, ini dapat menyebabkan siswa menjadi pasif  dan berdampak pada terhalanginya kreativitas siswa.  Padahal apabila dilihat dari tujuan pendidikan nasional sendiri pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional yang dituangkan dalam kurikulum pendidikan nasional yang berbunyi :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab, undang-undang sisdiknas No 20 tahun 2003 (2007:98).
Dalam upaya untuk memajukan suatu kehidupan bangsa dan negara sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan maka didalamnya terjadi proses pendidikan atau proses belajar mengajar yang akan membawa pengaruh terhadap perkembangan jiwa dan potensi seseorang peserta didik kearah yang lebih dinamis baik terhadap bakat atau pengalaman, moral, intelektual, maupun fisik.
Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dapat membuat siswa kurang memiliki kesempatan maupun pengalaman. Siswa hanya mendapatkan apa yang diberikan oleh gurunya tanpa dapat mengembangkannya lebih jauh lagi. Begitupun dalam matematika, penggunaan metode ceramah ini dapat menghalangi siswa untuk mengembangkan sendiri konsep-konsep matematika yang ada. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa , berikut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar matematika terutama di mata pelajaran matematika, diantaranya :
  1. Siswa kurang aktif dalam menanggapi materi yang disampaikan oleh guru, hal ini dapat tercermin dari sikap siswa yang malu bertanya pada guru meskipun ada materi yang belum ia mengerti.
  2. Matematika sendiri materinya selalu bertingkat (dari mudah ke sulit) dan bersifat berkesinambungan dimana materi sebelumnya akan menjadi materi prasyarat untuk materi sesudahnya, sehingga apabila siswa mengalami kesulitan di suatu materi awal maka akan sulit baginya untuk menerima materi selanjutnya.
  3. Dalam menyampaikan materi pelajaran guru lebih mendominasi proses pembelajaran yaitu guru aktif menyampaikan materi kemudian memberikan contoh dan latihan sedangkan siswa duduk mendengar, mencatat, menghafal dan bekerja di tempat duduk masing-masing
  4. Kemampuan siswa dalam menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal masih sebatas kemampuan menerapkan rumus ke dalam penyelesaian soal persis seperti contoh yang telah diberikan oleh guru, sehingga apabila menghadapi soal lain yang berbeda bentuk dari contoh yang diberikan siswa akan mengalami kesulitan dalam mengolahnya terutama jika  menghadapi soal yang berbentuk aplikasi.
Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan antusias siswa terhadap matematika itu sendiri, salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran MMP (Missouri Mathematics Project). Model pembelajaran MMP memberikan kesempatan kepada siswa dan guru secara bersama-sama proaktif di dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran MMP, guru sebagai fasilitator sedangkan siswa aktif dalam menemukan sendiri suatu konsep, sehingga konsep tersebut mudah dipahami dan bertahan lama dalam ingatan siswa dan siswa akan lebih mampu mentransfer pengetahuaannya ke dalam pemecahan masalah. Setelah itu siswa secara kooperatif mengerjakan latihan-latihan, dimana di dalamnya siswa saling membantu dalam menguasai bahan ajar, karena siswa akan lebih percaya diri untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya. Selanjutnya latihan mandiri, dengan latihan mandiri, siswa dapat mengukur sejauh mana pengetahuan atau kepahaman yang mereka miliki.
Untuk kali ini akan dibahas mengenai penerapan MMP (Missouri Mathematics Project) pada materi kesebangunan . Materi kesebangunan ini memang terlihat sangat remeh karena hanya terdapat  sedikit saja konsep yang dibahas pada materi ini yakni mengenai bagaimana dua buah bangun dikatakan sebangun. Padahal, jika pemberian konsep itu tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa maka tujuan awal dari pembelajaran materi ini yaitu  bagaimana memecahkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan materi kesebangunan tidak akan dapat terwujud.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan menerapkan model pembelajaran MMP (Missouri Mathematics Project) untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi kesebangunan.

  1. B.     Identifikai Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
  1. Ada kemungkinan model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat dalam menyampaikan materi.
  2. Pemahaman konsep oleh  siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika.


No comments:

Post a Comment