Tuesday, November 1, 2016

“PTK ( PENELITIAN TINDAKAN KELAS ) “

“PTK ( PENELITIAN TINDAKAN KELAS ) “

JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini

Atau Cek FB Kami DISINI


Istilah penelitian berasal dari bahasa inggris “action research.” Penelitian ini merupakan perkembangan baru yang muncul pada tahun 1940an, sebagai salah satu model penelitian yang muncul di tempat kerja, di mana peneliti melakukan pekerjaan pokok sehari-hari. Pekerjaan pokok sehari-hari ini misalnya, kelas yang merupakan tempat bekerja bagi para guru, sekaligus dapat menjadi objek penelitian oleh guru yang bersangkutan.
Menurut Kemmis dan McTaggart (1982) menyatakan penelitian kelas adalah cara suatu kelompok atau seseorangdalam mengorganisasi sebuah kondisi di mana mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses orang lain. Sedangkan kelas adalah tempat para guru melakukan penelitian, dengan dimungkinkan mereka tetap bekerja sebagai guru di tempat kerjanya. 
A.    Kompenen Penting Dalam Siklus Penelitian Tindakan. 
a.       Plan (rencana)
Merupakan serangkaian rancangan tindakan sistematis untuk meningkatkan apa yang hendak terjadi. Di samping itu, perencana harus menyadari sejak awal bahwa tindakan sosial pada kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Oleh karena itu, perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel, untuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan tersembunyi yang mungkin timbul. Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih menekankan pada sifat-sifat strategis yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial, dan mengenai rintangan yang sebenarnya.
b.      Act (tindakan)
Tindakan dalam penelitian ini harus hati-hati, dan merupakan kegiatan praktis yang terencana. Ini dapat terjadi, jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. Tindakan yang baik adalah tindakan yang mengandung tiga unsur ( peningkatan praktik, peningkatan pemahaman individual dan kolaboratif, peningkatan situasi dimana kegiatan berlangsung).
c.       Observe (Observasi)
Observasi mempunyai fungsi penting yaitu, melihat dan mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek yang diteliti. Oleh karena itu, observasi harus mempunyai beberapa syarat, seperti memiliki orientasi prospektif dan dasar-dasar reflektif masa sekarang dan yang akan datang.
d.      Reflect (Reflektif)
Komponen ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian, dan telah dicatat dalam observasi. Pada kegiatan reflektif ini, peneliti berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam kerangka kerja, proses, problem, isudan hambatan yang muncul dalam perencanaan dan treatmen yang diberikan kepada subjek. Digunakan untuk menjawab variasi situasi sosial dan isu-isu yang muncul, sebagai konsukuensi adanya tindakan terencana yang dilakukan dalam penelitian tindakan. 
B.     Beberapa Model Penelitian Tindakan
1.      Model Kemmis
Model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin McTaggart pada 1988. Mereka menggunakan empat komponen penelitian tindakan yaitu, perencanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara satu dengan langkah berikutnya.
2.      Model Ebbut
Model ini terdiri atas tiga siklus/tingkatan/daur. Pada tingkat pertama, ide awal dikembangkan menjadi langkah tindakan satu. Kemudian tindakan pertama tersebut dimonitor implementasi pengaruhnya terhadap subjek yang diteliti. Semua pengaruh tersebut dicatat secara sistematis, termasuk keberhasilan dan kegagalan yang terjadi. Catatan monitor tersebut digunakan sebagai bahan acuan dalam melakukan revisi rencana umum tahap kedua.
Pada tingkat kedua ini, atas bahan acuan tingkat pertama, rencana umum hasil revisi dibuat, dan langkah tindakan dilaksanakan, serta dimonitor efek tindakan yang terjadi pada subjek yang diteliti. Selanjutnya, didokumentasikan efek tindakan tersebut secara detail, untuk kemudian digunakan sebagai acuan masuk ke tingkat ketiga atau akhir.
3.      Model Elliot
Model ini dikembangkan oleh Elliot dan Edelmen. Mereka mengembangkan dari model Kemmis, yang dibuat dengan lebih rinci pada setiap tingkatannya. Tujua peninjauan, untuk melakukan semacam studi kelayakan guna menyamakan ide utama dan permasalahan yang sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga diperoleh perencanaan tindakan yang efektif, selain juga dibutuhkan oleh subjek atau siswa yang teliti.
4.      Model McKernan
   Pada model ini, ide umum telah dibuat lebih rinci, dengan diidentifikasikan permasalahan, pembatasan masalah, tujuan, penilaian kebutuhan subjek, dan dinyatakan hipotesis atau jawaban sementara terhadap masalah, dalam setiap tingkatan atau daur.
C.    Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas 
Pertama : kelompok orang dalam dalam hal ini guru dan peneliti memiliki kepentingan sama, yaitu menjawab permasalahan dan belajar dari pengalaman yang dihadapi dalam kelas mereka.
Kedua : penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kolaboratif. Artinya, semakin dilaksanakan dua orang guru atau lebih, mereka akan dapat memberikan seinergi yang sangat bagus dalam menangkap fenomena yang  muncul, ketika proses interaksi belajar-mengajar antara guru dan siswa di kelas, implikasi yang muncul, hasil penelitian yang dilaporkannya menjadi lebih ril dab bermakna.
Ketiga : penelitian tindakan kelas juga memberikan kesempatan pada guru untuk memecahkan permasalahan mereka, dengan cara metode penelitian tindakan mereka.
Keempat : adanya pengakuan terhadap guru, yang sebelumnya mendapat kritikan keras, ketika mereka ingin meneliti pekerjaan atau karier mereka yang telah ditekuni selama ini. 
D.    Penelitian Partisipatif dan Kolaboratif dalam Setting Naturalistik 
Pertama : dalam penelitian tindakan kelas tidak harus diawali permasalahan yang sulit diperoleh, bersifat teoretris dan berkontribusi pengembangan wawasan keilmuan. Ide kritis dapat diawali dari permasalahan praktis yang sering ditemui oleh guru dilapangan.
Kedua : yang muncul berkaitan dengan bagaimana meningkatkan suatu profesi atau pekerjaan. Dilihat dari aspek peneliti yang direfleksikan sebagai satu grup pendidik.
Ketiga : bagaimana memperbaiki subjek yang diteliti, penelitian tindakan pada prinsipnya berangkat dari keadaan yang ada.
ketiga prinsip ini penting dalam penelitian tindakan kelas. Mereka muncul sebagai korelasi pengembangan pengetahuan pendidikan, yang selama inihanya dari aspek deduktif dengan orientasi teoretis, dan masih cenderung mengabaikan perbaikan pendidikan, dimulai dari sumber yang berasal dari mereka yang terlibat langsung dan dari aspek praktis, mereka adalah narasumber yang tidak bisa diabaikan keberadannya. 
E.     Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas 
1.      Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari
2.      Peneliti memberikan perlakuan berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan, sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti
3.      Langkah-langkah penelitian yang direncakan selalu dalam bentuk siklus/tingkatan/daur yang memungkinkan terjadinya peningkatan perbaikan dalam setiap siklusnya
4.      Adanya langkah berfikir reflektif yang dilakukan oleh para peneliti, baik sesudah maupun sebelum tindakan dilakukan.
5.      Penelitian dilakukan secara kolaboratif dua orang atau lebih, dimana antara peneliti itu adalah pengampu mata pelajaran di kelas atau subjek matter yang diteliti
6.      Peneliti menangkap fenomena yang muncul, lalu menggunakannya sebagai data atau informasi penelitian
F. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dan Asas-asasnya
Tujuan secara umum yaitu,
1.      Salah satu cara strategi guna memperbaiki layanan, maupun hasil kerja dalam suatu lembaga pendidikan
2.      Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah dilakukan oleh seorang guru
3.      Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda, yaitu bagi peneliti memperoleh informasi yang berkaitan dengan permasalahan hendak dipecahkan, dan pihak subjek yang diteliti mendapatkan manfaat langsung dari tindakan nyata yang diberikan
4.      Tercapainya konteks pembelajaran dari pihak yang bterlibat dalam kegiatan penelitian
5.      Timbulnya budaya meneliti yang terkait denga prinsip sambil tetap bekerja, dapat melakukan penelitian di bidang yang ditekuni
6.      Timbulnya kesadaran pada subjek yang diteliti, sebagai akibat adanya tindakan nyata guna meningkatkan kualitas
7.      Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usaha peningkatan kualitas secara profesional maupun akademik
Beberapa asas penting tersebut, yaitu:
1.      Mengintegrasikan pengajran dengan pengembangan guru, perkembangan kurikulum dengan evalusi, penelitian dengan filosof refleksi, serta kedalam konsep yang menyatu dengan praktik pendidikan yang reflektif
2.      Memberikan perlakuan kepada para siswa atau responden yang diteliti 
3.      Dilakukan oleh para guru secara kolaboratif atau bersama-sama.
4.      Menekankan kepada kontribusi bagi peningkatan profesional guru, permasalahan praktis yang diutamakan, akan memberikan dampak pada guru lebih dapat memahami, menguasaisituasi dan kondisi sekolah maupun para siswa yang menjadi subjek penelitian 
5.      Menjadikan guru dan siswa yang terlibat dalam penelitian sebagai narasumber 
6.      Dilaksanakan secara sistematis dan memperhatikan asas-asas metodologi penelitian yang sesuai
7.      Menjadikan media interaksi antara guru dan siswa yang bermanfaat
8.      Menjadikan media bagi guru untuk lebih memahami pribadi siswa
G.    Bidang Kajian dan Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Beberapa kompenen pendidian dan masyarakat disekitar sekolah di uraikan sbb:
1.      Masalah yang berkaitan dengan cara belajar siswa disekolah
2.      Desain dan strategi pembelajaran dikelas
3.      Alat bantu, media, dan sumber belajar
4.      Sistem evaluasi, baik proses maupun hasil pembelajaran
5.      Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya
6.      Perkembangan kurikulum
7.      Masyarakat di sekitar sekolah
8.      Manajemen sekolah 



H.    Desain Penelitian Tindakan Kelas
ada dua aspek penting yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti terhadap desain penelitian yakni, pertama berarti akan membawa dampak kepada penguasan peneliti terhadap apa yang hendak dilakukan, untuk memperoleh apa yang diperlukan dilapangan guna mendapatkan data yang relevan. Aspek kedua, berdampak pada kecermatan peneliti dalam hal strategi dan metode apa yang perlu diambil sebagai keputusan guna mencapai tujuan penelitian.
J karakterstik desain penelitian 
1.      Judul penelitian
2.      Bidang kajian 
3.      Pendahuluan
4.      Rumusan masalah
5.      Tujuan penelitian ( eksplorasi, deskripsi, eksplanasi, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, analisis unit,
J siklus dalam penelitian 
1.      Hipotesis
2.      Ubahan atau variabel
I.       Memulai Penelitian Kelas 
1.      Menyatakan permasalahan 
Permasalahan dapat dimulai dari selisih harapan dengan kenyataan. Dalam realisasinya, problematika penelitian dapat berwujud kekecewaan yang dialami para guru terhadap proses belajar-mengajar di kelas.
2.      Imajinasi pemecahan permasalahan
Merupakan alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah.
3.      Mengimplementasikan solusi
Yaitu menerangkan dengan ringkas solusi alternatif atau imajinasi pemecahan masalah 
4.      Evaluasi solusi
J implementasi praktis
1.      Mulai dari yang kecil
2.      Rencanakan secara hati-hati
3.      Melibatkan orang lain
4.      Kontribusi para guru
5.      Umpan balik dari pelaku
J.      Menganalisis Data Penelitian Tindakan 
Menurut Ryan dan Bernard (2000) data kualitatif adalah semua informasiyang diperoleh dari sumber data, berupa hasil wawancara observasi, silabus,kurikulum, metode mengajar, dan contoh hasil kerja siswa yang berguna untuk membangun dan mengarahkan perbaikan pendidikan yang mendalam atas dasar setting orang-orang yang berpatisipasi dalam situasi kelas. 
J proses analisi data
1.      Menghimpun data
2.      Melakukan koding
3.      Menampilkan data
4.      Mereduksi data
5.      Verifikasi data ( taktik memaknai, taktik mengonfirmasi makna)
6.      Menginterprestasi data
K. Validitas Penelitian Tindakan Kelas
      Validitas penelitian dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu validitas internal dan eksternal.validitas internal berkaitan dengan kepercayaan pernyataan tentang hasil penelitian yang dihasilkan dibandingkan dengan treatment pada penelitian eksperimen. Validitas eksternal menanyakan bagaimana penelitian tindakan kelas dapat digeneralisasi pada konteks penelitian yang lain. 
Menurut McNiff (1992) ada tiga langkah membangun validitas pengetahuan dalam penelitian kelas yakni :
1.      Validitas kelompok
2.      Validitas para siswa
3.      Validitas sendiri
J macam-macam validitas dalam penelitian tindakan kelas 
1.      Validitas demokratis 
2.      Validitas hasil
3.      Validitas proses
4.      Validitas dialog
5.      Validitas katalik
L.     Beberapa kegiatan dalam penelitian tindakan kelas 
1.      Indentifikasi masalah 
2.      Pembatasan masalah
3.      Perumusan masalah
J observasi dalam penelitian tindakan kelas 
Bogdan (1972:3) Lexy (1988: 128) mengatakan bahwa penelitian kualitatif pada umumnya mempunyai dua ciri, yaitu.
1.      Observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data di lapangan
2.      Interaksi dari peneliti dengan responden yang diteliti memiliki ciri-ciri dalam waktu yang cukup lama, tinggal dan hidup dalam lingkungan responden yang diteliti. 
J wawancara dalam penelitian tindakan kelas 
Denzin (2000:63) mengatakan bahwa bentuk wawancara mendalam biasanya memiliki ciri-ciri melibatkan individual atau personal bertatap muka dan menggunakan percakapan verbal, kadang menggunakan kuesioner sebagai pedoman wawancara atau model terstruktur dan menggunakan telepon misalnya untuk survei 
Jwawancara mendalam dipilih oleh peneliti kualitatif, karena beberapa alasan seperti berikut:
1.      Wawancara mendalam sangat cocok untuk penelitian yang memiliki daya tarik yang bersifat kualitatif dan luas, sehingga peneliti mempunyai kesempatan untuk membuat variasi antara permasalahan umum maupun permasalahan khusus
2.      Latar belakang responden sebaiknya mudah diselidiki
3.      Peneliti dapat kesempatan sepanjang waktu sesuai dengan kesediaan responden dan langsung mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang pengalaman subjektif
M.   Monitoring dan evaluasi penelitian tindakan kelas  
      Monitoring dan evaluasi mempunyai beberapa tujuan penting, pertama mengindentifikasikan hambatan yang muncul dalam pelaksanaan penelitian. Hambatan muncul misalnya kesulitan mencari bahan material untuk percobaan yang dapat diakses oleh peneliti. Tujuan lain yang juga penting di dalam monitoring dan evaluasi, yaitu mendapatkan informasi tentang terindentifikasi kemungkinaan dapat dipublikasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh para guru-peneliti.
J kegiatan monitoring
Menurut Advisio (1996) suatu kegiatan untuk mengamati dan mengumpulkan informasi atas dasar keberlanjutan mengenai apa yang sedang dikerjakan oleh siapa dan bagaimana caranya guna membantu pengelola mengetahui kapan pengambilan keputusan diperlukan.
J pemahaman evaluasi
Menurut Cross (1973:5) evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi dimana suatu ujaran telah dicapai. Kegiatan evaluasi difokuskan ada dua bagian penting dari program penelitian yaitu, evaluasi proses penelitian dan evaluasi proses belajar-mengajar  
N.    Praktik Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
      Proposal merupakan jalan pikiran tertulis dan masih merupakan rancangan kegiatan penelitian yang bersifat tentatif. Dalam garis besarnya proposal PTK memuat : 1). Judul 2). Bidang kajian 3). Latar belakang masalah  4). Indentifikasi dan perumusan masalah 5). Cara memecahkan masalah 6). Hipotesis tindakan 7). Tujuan dan kegunaan penelitian 8). Kajian pustaka 9). Rencana dan prosedur penelitian 10). Jadwal kegiatan 11). Pembiayaan 12). Personalia 13). Daftar pustaka 14). Lampiran-lampiran. 
J praktik pelaksanaan penelitian tindakan kelas   
PTK merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profenalisme guru, karena guru merupakan orang yang paling tahu segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran. 
Jtujuan dan manfaat penelitian tindakan kelas 
Tujuannya : 1. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.2 meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.3 memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi melakukan tindakan pembelajaran yang direncakana secara tepat waktu dan sasaranya. 4 memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan. 5 membiasakan guru mengembangkan sikap  ilmiah terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
J merumuskan dan memilih masalah PTK  
1.      Merasakan adanya masalah 
2.      Indentifikasi masalah
3.      Analisis masalah
4.      Memilih masalah
5.      Merumuskan masalah
J praktik pelaporan hasil PTK
1.      Bagian awal ( halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar,daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, daftar label), 
2.      Bagian isi ( pendahuluan, kajian pustaka,metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dan saran)
3.      Bagian penutup ( daftar rujukan, lampiran )
4.       Tata cara penulisan PTK ( tajuk, bahan yang digunakan, pengetikan, spasi, abstrak, penomoran bab anak dan paragraf, penomoran halaman, penulisan kutipan dan sumber kutipan, cara menulis angka, cara menulis singakatan, cara menulis daftar pustaka, cara menulis daftar pustaka berdasarkan jenis sumber yang digunakan .
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi. 2013. Metode penelitian pendidikan tindakan kelas implementasi dan pengembangan. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Mulyasa.2009. praktik penelitian tindakan kelas.bandung. PT Remaja Rosdakarya. 


No comments:

Post a Comment