Sunday, November 6, 2016

Contoh Kasus Metode Ilmiah Dalam Biologi

Contoh Kasus Metode Ilmiah Dalam Biologi


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini

Atau Cek FB Kami Disini



METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah cara khusus memecahkan masalah dengan upaya membantu meningkatkan kesejahteraan manusia melalui langkah-langkah yang teratur, sistematis, dan terkontrol. Langkah-langkah metode ilmiah sebagai berikut :
  1. Merumuskan Masalah,
  2. Mengumpulkan Keterangan,
  3. Menyusun Hipotesis,
  4. Melakukan Eksperimen,
  5. Menarik Kesimpulan: jika kesimpulan mendukung hipotesis, hipotesis diterima sementara. Tetapi jika kesimpulan tidak mendukung hipotesis, hipotesis ditolak.
  6. Menguji Kesimpulan, prinsip, teori dengan Eksperimen,
  7. Merumuskan hukum, konsep dan membuat Laporan Ilmiah/Laporan Praktikum.
Langkah 5 dan 6 dilakukan untuk menguji kebenaran dari kesimpulan. Jika dilakukan berulang-ulang hasilnya tetap sama, maka kesimpulan tadi dianggap sebagai teori atau hukum karena sudah benar dan terbukti.

 LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan praktikum adalah laporan yang berisi hasil dari praktikum. Isi dari laporan praktikum adalah sebagai berikut:
  1. Rumusan Masalah/Judul Praktikum
  2. Hipotesis
  3. Alat dan Bahan
  4. Langkah Kerja/Prosedur Percobaan
  5. Variabel
  6. Data/Hasil pengamatan
  7. Kesimpulan


   Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah suatu permasalahan yang ingin dibuktikan atau diteliti kebenarannya. Rumusan masalah yaitu judul praktikumnya atau inti dari praktikum yang ditanyakan. Contoh: 
  • Bagaimana pengaruh volume pemberian air cucian beras terhadap pertumbuhan kecamba tanaman kacang hijau?
Catatan: dalam rumusan masalah wajib terdiri dari variabel bebas (VB), variabel terikat (VT), dan variabel kontrol (VK).


   Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara/dugaan sementara terhadap suatu masalah karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Contoh: pengaruh pemberian air cucian beras terhadap pertumbuhan kecamba tanaman kacang hijau berdampak positif sehingga tanaman tersebut menjadi lebih subur.


 Alat dan Bahan

  1. Alat merupakan barang-barang yang digunakan dalam suatu percobaan. Berikut alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan.
Ø  Botol bekas potong menjadi 2 bagian dan yang digunakan yaitu pada bagian bawah botol, jangan lupa diberi lubang dan diberi tanda agar dapat dibedakan. Lihat pada contoh sketsa gambar 1.1
ð  sketsa gambar :
Ø  Penggaris

  1. Bahan merupakan barang yang digunakan dalam suatu percobaan. Berikut bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
Ø  Biji kacang hijau
Ø  Air bekas cucian beras
Ø  Air murni
Ø  Pasir/media


 Langkah Kerja/Prosedur Percobaan
Langkah kerja yaitu langkah-langkah yang akan dikerjakan dalam suatu praktikum. Langkah kerja dibuat sedetail mungkin untuk memperjelas apa yang dilakukan selama praktikum dimulai. Berikut ini langkah-langkahnya:
1.  Siapkan alat dan bahan
2.  Masukkan pasir ½ dari media, setelah itu lubangi pasir dan masukkan biji kacang hijau dengan jenis, kualitas, serta jumlah kacang hijau yang sama.
3.  Tutup kembali dengan pasir
4.  Siram tanaman A dan B dengan air cucian beras. Sedangkan C dengan air murni dengan volume yang sama. Tanaman A disiram 1 kali, tanaman B disiram 2 kali, sedangkan tanaman C disiram dengan air murni.
5.  Kontrol pertumbuhan dan perkembangan kecamba tanaman biji kacang hijau stiap hari.

                           dapat dilihat pada sketsa gambar 1.2
               ð Sketsa gambar:

                                               


                                                     1.2


 Variabel
Variabel adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam kegiatan praktikum. Ada 3 jenis variabel, yaitu:
  • Variabel Bebas (VB), adalah variabel  yang mempengaruhi variabel lain. Contoh: penyiraman air cucian beras.
  • Variabel Terikat (VT), adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Contoh: pertumbuhan kecamba atau pesatnya pertumbuhan kecamba tanaman kacang hijau.
  • Variabel Kontrol (VK), adalah varibel yang diketahui dan dilakukan sama. Contoh: banyaknya biji kacang hijau, jenis dan kualitas kacang hijau, pasir/media, botol bekas, banyaknya volume air yang akan disiramkan.
Catatan: setiap variabel bebas selalu dilengkapi dengan kontrol, artinya dilakukan satu buah percobaan dengan kadar nol. Contohnya: dalam praktikum volume penyiraman air cucian beras dan air murni terhadap kecamba tanaman kacang hijau.


  Data/Hasil pengamatan

  • 1.  Hari 1 percobaan masih tetap karna baru menanam.
  • 2.  Hari 2 tanaman kecambah A, B, dan C akarnya mulai tumbuh dan kecamba muda sudah mulai tampak. Sedangkan tanaman C belum tampak tunasanya.tetapi yang paling menonjol yaitu tanaman B terlihat lebih subur dan pertumbuhannya lebih cepat.
  • 3.  Hari ke 3 pertumbuhan tanaman A sudah berdaun dengan tinggi tanaman 5cm, tanaman B sudah berdaun dengan tinggi tanaman 7cm, tanaman C sudah berdaun dengan tinggi 3cm.
  • 4.  Hari ke 4, 5, 6 rata-rata tinggi tanaman bertambah 2cm per hari tanaman A dengan tinggi 11cm, tanaman B paling subur dengan tinggi 13cm, tanaman C dengan tinggi 9cm dengan batang lebih kecil dari tumbuhan A dan B.



 Analisa/kesimpulan
Kesimpulan yaitu inti akhir dari praktikum yang dapat dipetik oleh praktikan. Jika kesimpulan mendukung hipotesis, hipotesis diterima, jika kesimpulan tidak mendukung hipotesis, hipotesis ditolak. Contohnya: Pengaruh air cucian beras sangar baik dan direspon positif terhadap tumbuhan kecamba tanaman kacang hijau dapat membuat tanaman tersebut lebih subur.

No comments:

Post a Comment