Wednesday, July 27, 2016

RANCANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

RANCANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini


PENDAHULUAN
Para mahasiswa kedokteran selama mengikuti proses pembelajaran akan menemui banyak tekanan dan masalah. Tekanan dan masalah yang mereka hadapi meliputi masalah akademik maupun masalah non akademik. Masalah akademik seperti tekanan menghadapi ujian, nilai IPK rendah, terancam drop out dan masalah akademik lainnya. Sedangkan masalah non akademik seperti masalah keuangan, masalah keluarga, masalah akomodasi, masalah interpersonal maupun intrapersonal. Banyak dari masalah- masalah tersebut menyebabkan stress dan gangguan kesehatan mental ringan maupun berat.
Penelitian Guthrie dan kawan-kawan melaporkan bahwa lebih dari 50 % mahasiswa kedokteran tahun pertama mengalami stress yang berhubungan dengan tugas-tugas perkuliahan. Penelitian Moffat dan kawan-kawan menemukan bahwa pada masa awal perubahan kurikulum di beberapa fakultas kedokteran merupakan sumber stress bagi mahasiswa.
Fakultas kedokteran Universitas Riau (FK Unri) telah menerapkan kurikulum baru, yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan strategi pembelajaran metode problem based learning (PBL) sejak tahun 2007. Merujuk kepada penelitian di atas, penulis melihat di lapangan bahwa perubahan kurikulum ini menyebabkan sumber stress bagi mahasiswa. Mahasiswa tahun pertama yang menjalani kurikulum baru ini mengalami masalah yang berbeda dengan masalah para mahasiswa tahun di atas mereka. Permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa ini dapat dimengerti karena pada tahap awal perubahan kurikulum ini diperlukan persiapan dan pembenahan baik dari gedung dan bangunan, sumber daya manusia (staf dosen dan staf tata usaha), fasilitas perkuliahan, metode pembelajaran hingga metode penilaian yang akan diterapkan. Ketidaksiapan dari pembenahan pendukung pembelajaran di atas akan menyebabkan sumber stress bagi mahasiswa.
Dari permasalahan yang dihadapi oleh FK Unri di atas maka diperlukan suatu program yang dapat menyelesaikan masalah di atas. Dalam tulisan ini penulis akan mengemukakan suatu rancangan program bimbingan dan konseling mahasiswa sebagai program mengatasi masalah di atas.
ISI
Tahap-tahap perancangan program bimbingan dan konseling pendidikan FK Unri meliputi :
  • 1. Identifikasi kebutuhan (need assessment)
  • 2. Menentukan tujuan dan fungsi
  • 3. Identifikasi metode dan sumber daya
  • 4. Evaluasi program
  • 1. Identifikasi Kebutuhan
Penulis mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan lokasi mahasiswa belajar yaitu di kampus, di rumah sakit, kegiatan lapangan hingga tempat tinggal. Penulis menemukan ada empat kategori masalah yang dihadapi oleh mahasiswa kedokteran yaitu :
  • a. Masalah akademik, merupakan hambatan atau kesulitan yang dihadapi oleh para mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengoptimalkan perkembangan belajarnya. Masalah akademik meliputi kebutuhan identifikasi dan membantu mahasiswa dalam kesulitan akademik, kurang motivasi atau semangat belajar, kebutuhanfeedback dan advice setelah ujian, kesulitan dalam menyusun kartu rencana studi (KRS), kesulitan dalam ketrampilan belajar hingga kesulitan dalam mengerjakan skripsi.
  • b. Masalah karir, meliputi kebutuhan bimbingan mengenai penentuan karir mahasiswa setelah lulus, kebutuhan petunjuk cara menyusuncurriculum vitae (CV), teknik interview ketika melamar pekerjaan.
  • c. Masalah professional, meliputi masalah yang berhubungan dengan sikap dan tingkah laku professional sebagai seorang dokter, dimana ada beberapa mahasiswa yang merasa kesulitan sekali dalam menerapkan perilaku professional ini sehingga membutuhkan bimbingan dan konseling.
  • d. Masalah personal, meliputi masalah kesulitan keuangan, kesulitan karena masalah-masalah keluarga, kesulitan karena masalah frustasi dan konflik pribadi, kesulitan akomodasi dan penyesuaian dengan lingkungan tempat tinggal bagi mahasiswa yang kos hingga masalah kepribadian.
Secara garis besar masalah di atas dapat di kategorikan dalam dua hal yaitu masalah akademik dan masalah non akademik. Namun penulis lebih merinci lagi masalah ini menjadi empat kategori masalah agar masalah tersebut lebih mudah dikenali sehingga tujuan pemberian bimbingan dan konseling lebih jelas walaupun dilakukan oleh konselor pemula.
  • 2. Menentukan tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling.
Tujuan program bimbingan dan konseling adalah :
  • a. Membantu mahasiswa untuk mengatasi masalah yang dihadapi (masalah akademik, masalah karir, masalah professional, masalah personal) melalui proses memecahkan persoalan yang dihadapinya secara realistis, mengambil keputusan mengenai berbagai pilihan secara rasional, melaksanakan keputusan secara konkrit dan bertanggung jawab atas keputusan yang ditetapkan dan menilai hasil pelaksanaan keputusan tersebut secara jujur.
  • b. Mewujudkan potensi dirinya secara optimal.
  • c. Membantu mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus yang memiliki tata nilai dan tuntunan serta hambatan tersendiri.
Fungsi program bimbingan dan konseling adalah :
  • a. Penyesuaian adalah fungsi bimbingan dalam rangka membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • b. Pencegahan adalah fungsi bimbingan dalam rangka membantu mahasiswa menghindari kemungkinan terjadinya hambatan dalam perkembangan.
  • c. Perbaikan adalah fungsi bimbingan dalam membantu mahasiswa memperbaiki kondisinya yang dipandang kurang memadai.
  • d. Pengembangan adalah fungsi bimbingan dalam membantu mahasiswa mengembangkan dirinya secara optimal.
3. Identifikasi metode dan sumber daya
Metode yang akan diterapkan yaitu :
  • a. Konsultasi perorangan atau kelompok dengan dosen unit bimbingan dan konseling
  • b. Membangun Website unit bimbingan dan konseling yang dapat diakses secara local area network (LAN) dan internet.
  • c. Konsultasi perorangan atau kelompok dengan dosen penasehat akademik.
  • a Konsultasi perorangan atau kelompok dengan dosen unit bimbingan dan konseling FK Unri.
Dosen di unit bimbingan dan konseling terdiri dari 1 orang dosen yang memiliki latar belakang S2 ilmu pendidikan kedokteran, 1 orang ahli Psikologi dan 1 orang Psikiater. Ujung tombak penanganan bimbingan dan konseling di unit ini dilakukan oleh dosen yang memiliki latar belakang S2 ilmu pendidikan kedokteran sebagai konselor utama di unit bimbingan dan konseling. Sedangkan ahli psikologi dan psikiater merupakan sebagai rujukan ahli apabila kasus yang ditangani berat dan memerlukan keahlian psikolog dan psikiater. Ketersediaan ahli psikologi dan psikiater tersebut, didapat dengan bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan.

No comments:

Post a Comment