Sunday, September 25, 2016

Fungsi, manfaat, Dan tujuan-tujuan konseling kelompok

Fungsi, manfaat, Dan tujuan-tujuan konseling kelompok


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami  DISINI


Selain sebagai individu, manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. Inilah yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Dalam proses interaksi ini, manusia akan membentuk suatu kelompok atau komunitas tertentu yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama, dimana untuk mencapainya mereka melakukannya dengan cara-cara yang inovatif dan produktif. Atas dasar fitrah manusia inilah, konseling sebagai hubungan yang bersifat membantu, “helping relationship”, menjadikan kelompok sebagai salah satu prosedur dalam konseling. Kelompok dapat dijadikan sebagai sarana untuk membantu manusia dalam mencapai perkembangan, serta menjadi salah satu bentuk terapi untuk mengatasi persoalan psikologis, yang dikenal dengan istilah konseling kelompok.

Pengertian konseling kelompok

Konseling kelompok adalah proses konseling yang dilakukan dalam setting kelompok, dimana konselor berinteraksi dengan konseli dalam dinamika kelompok untuk memfasilitasi perkembangan individu dan atau membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya secara bersama-sama. Proses interaksi dalam kelompok mengandung ciri-ciri terapeutik, seperti pengungkapan pikiran dan perasaan secara leluasa, berorientasi pada kenyataan, keterbukaan diri mengenai seluruh perasaan mendalam yang dialami, saling percaya, saling perhatian, saling pengertian, dan saling mendukung. Sehingga metode yang digunakan adalah dukungan dan umpan balik interaktif dalam kerangka berfikir here and now (di sini dan saat ini).

Konseli dalam anggota kelompok adalah individu-individu normal yang mempunyai berbagai masalah yang tidak memerlukan penanganan secara klinis dalam stuktur kepribadian untuk mengatasinya. Konseli menggunakan interaksi kelompok untuk meningkatkan pengertian dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan tertentu dan untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap serta perilaku tertentu.

Fungsi konseling kelompok

Konseling kelompok mempunyai dua fungsi, yakni (1) preventif, yaitu layanan konseling yang diarahkan untuk mencegah terjadinya masalah pada individu, dalam arti bahwa individu memiliki kemampuan normal atau berfungsi secara wajar di masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga menggangu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain; (2) kuratif, yaitu layanan konseling yang diarahkan untuk mengatasi masalah yang dialami individu. Membantu individu untuk dapat keluar dari persoalan yang dialaminya dengan cara memberikan kesempatan, dorongan, dan pengarahan kepada individu untuk mengubah sikap dan perilakunya agar selaras dengan lingkungannya.

Manfaat konseling kelompok

Konseling kelompok bersifat memberikan kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam artian konseling kelompok memberikan dorongan dan motivasi kepada individu untuk membuat perubahan-perubahan dengan memanfaatkan potensi secara maksimal sehingga dapat mengaktualisasikan dirinya. Dengan penguatan dari kelompok, konseli bisa terdorong untuk melakukan eksplorasi potensi diri maupun kelemahannya. Konseling kelompok dapat menyediakan rasa aman yang dibutuhkan anggota kelompok untuk secara spontan dan bebas berinteraksi dan mengambil resiko sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk saling berbagi pengalaman dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa.

Konseling kelompok dapat memberikan individu berbagai macam pengalaman kelompok yang membantu mereka belajar berfungsi secara efektif, mengembangkan toleransi terhadap stress dan kecemasan, dan menemukan kepuasan bersama dalam bekerja dan hidup bersama orang lain. Melalui kelompok, dengan kontak kelompok membawa individu pada kesadaran diri bahwa ada cara pandang yang berbeda dengan dirinya mengenai dirinya sendiri, dan reaksi kelompok dapat membawa seseorang mempertimbangkan persepsi lain dari dirinya. Ini terjadi dengan kesadaran yang tulus, yang difasilitasi oleh interaksi kelompok. Melalui interaksi dengan anggota kelompok, individu juga akan mengembangkan berbagai keterampilan yang pada intinya meningkatkan kepercayaan diri, kepercayaan terhadap orang lain, dan bagaimana berfikir positif terhadap orang dan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Tujuan konseling kelompok

Meskipun dilaksanaan secara bersama-sama dalam kelompok, tujuan utama konseling kelompok tetap mengarah pada tujuan masing-masing individu anggota kelompok. Secara umum, tujuan yang dapat diperoleh konseli dalam konseling kelompok adalah :
  1. Konseli belajar berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok secara terbuka, dengan saling menghargai dan saling menaruh perhatian, yang akan membawa dampak positif dalam kehidupannya dengan orang lain disekitarnya.
  2. Konseli mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi dengan anggota kelompok, khususnya, dan atau dengan orang lain, sehingga dapat saling memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya, dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan yang khas pada setiap fase-fase perkembangannya.
  3. Masing-masing konseli mampu menemukan dan memahami dengan lebih baik terhadap dirinya sendiri, sehingga dapat menerima dirinya sendiri dan terbuka terhadap aspek-aspek kepribadiannya yang positif.
  4. Konseli mampu mengatur dirinya sendiri dan mengarahkan hidupnya sendiri, dimulai dari hubungan antarpribadi di dalam kelompok, dan dilanjutkan dalam kehidupan sehari-hari di dalam lingkungan masyarakat.
  5. Konseli menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, dan lebih mampu menghayati dan memahami perasaan orang lain, sehingga membuat konseli lebih sensitif terhadap kebutuhan psikologis dirinya sendiri dan orang lain.
  6. Konseli semakin menyadari bahwa hal-hal yang memprihatinkan bagi dirinya kerap menimbulkan rasa prihatin dalam hati orang lain, sehingga konseli tidak akan merasa terisolir lagi dengan masalah yang dihadapi, konseli mendapatkan pemahaman baru bahwa bukan hanya dirinyalah yang mengalami masalah tersebut.
  7. Konseli lebih menyadari dan menghayati makna dari kehidupan bersama yang mengandung tuntutan menerima orang lain dan harapan akan diterima orang lain.
  8. Konseli dapat menetapkan suatu sasaran atau target yang ingin dicapai, yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku yang lebih konstruktif.
Secara khusus, tujuan konseling kelompok adalah membantu konseli agar menjadi lebih terbuka dan jujur terhadap dirinya sendiri dan orang lain, belajar mempercayai diri sendiri dan orang lain, berkembang untuk lebih menerima diri sendiri, belajar berkomunikasi dengan orang lain, belajar untuk lebih akrab dengan orang lain, belajar untuk bergaul dengan sesama dan atau lawan jenis, belajar memberi dan menerima, menjadi peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, dan meningkatkan kesadaran diri sehingga akan merasa lebih bebas dan tegas dalam memilih. 


No comments:

Post a Comment