Monday, September 26, 2016

Contoh Laporan Konseling Karir Setiap Individu

Contoh Laporan Konseling Karir Setiap Individu



JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami  DISINI


A.    Pendekatan Treat And Factor
Hubungan konselor dengan konseli merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan tatap muka. Konselor bukan hanya membantu individu atas apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi konselor juga mempengaruhi konseli berkembang ke satu arah yang terbaik baginya. Konselor memang tidak menetapkan tetapi memberikan pengaruh untuk mendapatkan cara yang baik dalam membuat keputusan.
Konseling trait and factor bertujuan: (1) membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia; (2) membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir; (3) membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, tidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi kepribadian; dan (4) mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diri dengan mengggunakan metode ilmiah.


B.     Proses Tahapan Konseling
·           Analisis
Konselor melakukan sebuah wawancara/percakapan ringan dengan seorang konseli yang bernama konseli. Sehingga didapatlah informasi sebagai berikut:
Konseli adalah seorang siswa smp yang duduk di kelas delapan. Meskipun masih dini, ia sudah memiliki keraguan dalam menentukan langkah setelah lulus SMP. Konseli merasa bimbang harus melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK. Selintas memang sama saja, tapi keluarganya merekomendasikan untuk masuk ke SMA.
Padahal niat hatinya ingin melanjutkan ke SMKK N 1 Tegal untuk mendalami dunia kecantikan atau pun desain pakaian yang memang sudah menjadi bakatnya. Keluarga memintanya masuk SMA karena merasa untuk terjun ke dunia yang menjadi bakatnya bisa di bangku kuliah untuk lebih kompleksnya. Sementara dia bercita-cita sebagai menjadi seorang aktris.
·           Sintesis
Setelah melakukan wawancara/percakapan ringan, konselor meminta konseli untuk menceritakan hal-hal yang disuka dan kurang suka sehingga didapat:
Konseli sangat menyukai dunia seni, terutaa menyanyi dan menggambar. Bakat konseli lebih condong ke menggambar. Dibuktikan dengan salah satu gambarnya yang tersaji apik layaknya mahasiswa jurusan seni. Konseli sangat mahir dalam memadu-padankan warna menjadi gradien-gradien indah sehingga kontras terlihat. Selain itu, dari percakapan yang dilakukan diketahui kelemahan konseli. Diantaranya adalah:
1.      Konseli merupakan orang yang tertutup. Sangat sulit dalam membujuk kllien untuk menceritakan rasa senang dan dukanya.
2.      Konseli termasuk orang yang pemalu terhadap lawan jenis.
3.      Namun konseli termasuk orang yang pemberani saat dikelas. Keterangan ini didapat dari wali kelas konseli.
·           Diagnosis
-          Identifikasi Masalah
Proses konseling mengidentifikasi bahwa masalah yang timbul adalah kurangnya komunikasi antara konseli dan keluarga.
-          Sebab-Sebab
Masalah yang ditemui disebabkan karena kurangnya komunikasi antara konseli dan keluarga, hal ini merupakan dampak dari sifat konseli yang tertutup.
-          Prognosis
Setelah diketahui masalah dan sebabnya maka, yang dibutuhkan konseli hanyalah komunikasi antara konseli dan keluarga. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan bantuan konselor sebagai pihak ketiga.
·           Konseling
Proses konseling menghadirkan konseli dan kakak konseli guna mengatasi kesalahan komunikasi yang ada pada keduanya. Proses ini dilakukan di rumah konseli.
Konselor mendatangi rumah konseli untuk melakukan konseli. Pada awalnya konselor bertemu dengan kakak konseli. Sebelumnya Konselor mengucapkan salam dan menjelaskan maksud dari kedatangannya. Maksud kedatangannya adalah untuk melakukan konseling berupa pengisian instrumen tes bakat dan minat konseli.
Pengisian ini bertujuan untuk mengetahu bakat dan minat konseli kedepannya sehingga konseli tidak salah langkah. Setelah pengisian instrumen, proses konseling akan dilakukan dengan konseli melalui teknik treat and factor.
Dalam kasus ini, terjadi kesalahan komunikasi antara konseli dan keluarga. Maka, kaka konseli di minta keterangan untu diwawancarai mengenani masalah yang dihadapi oleh konseli.
Proses konseli terjadi dengan suasana yang rileks dan santai. Sehingga konseli dapat mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah menggali informasi dari konseli tentang minat dan bakatnya, konselor kemudian menggali informasi dari kakak konseli mengenai keinginan keluarga untuk menyekolahkan konseli di jenjang SMA bukan SMK seperti yang diinginkan konseli. Keluarga menganggap SMA lebih baik dari SMK karena memberikan ilmu pengetahuan murni yang lebih dapat dimanfaatkan nantinya untuk masuk keperguruan tinggi negeri.
Setelah mendapatkan informasi dari dua narasumber, konselor mengakhiri proses konseling dan akan dilakukan tindak lanjut dipertemuan mendatang. konselor mengakhiri proses konseling dan meninggalkan rumah konseli.
Pada proses konseling, konselor memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

1.    Attending
Konselor melakukan eye contact atau kontak mata secara bergantian terhadap konseli dan kakak konseli selama pembicaraan berlangsung. Konselor juga menujukan empati dalam mendengarkan pernyataan konseli.

2.    Responding
Konselor mengundang pertanyaan terbuka untuk melihat respon konseli, seperti “bagaimana perasaan kamu saat kamu sedang menggambar?”

3.    Personalizing
Konselor menyatakan ulang inti pernyataan yang konseli katakan. Dalam hall iini, konseli berkeinginan untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan untuk lebih fokus pada minatnya dalam mendesain busana. Konselor mempertanyakan ulang atas kesungguhan minat konseli terhadap pemilihan karirnya. Konselor memberikan pandangan-pandangan lain kepada konseli untuk melihat sudut-sudut lain suatu masalah.
4.    Initiating
Konselor mengarahkan konseli untuk bertindak. Pengarahan diberikan agar konseli tidak merasa menyesal dalam memilih jalur karirnya. Konselor memberikan penjelasan-penjelasan ringan mengenai keuntungan dan kelemahan apa yang konseli pilih. Dalam hal ini melanjutnkan studi di jenjang SMK yang tentunya sangat bertolak belakang dengan keinginan keluarganya.
Konselor memberikan pengarahan untuk lebih dimatangkan lagi dalam memilih jenjang karir. Karena waktu yang dimiliki juga masih cukup untuk menimbang ulang keinginan konseli;
·           Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang diberikan berupa memberikan bantuan kepada konseli  dalam menghadapi masalah baru dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan konselor  disesuaikan dengan individualitas konseli, mengingat bahwa individu itu sifatnya unik, sehingga tidak ada teknik yang baku yang  berlaku untuk semua konseli. Teknik tersebut adalah teknik client centered teraphy

No comments:

Post a Comment